Mitos Garut : Kisah Kuda Sembrani
Garut merupaka daerah yang kaya akan sejarah, salah satu sejarah yang berkembang di Garut adalah sejarah yang tersebar secara turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Cerita ini tidak diketahui siapa pengarangannya dan bagaimana awalnya, tapi cerita ini bertahan selama puluhan tahun lamanya dan hal unik dari cerita adalah isi ceritanya tetap sama, tanpa ada penambahan atau pengurangan cerita.
Salah satu cerita yang tersebar secara turun temurun adalah cerita kuda sembrani. Cerita kuda sembrani berawal dari sebuah situs prasejarah yakni Situs Pasir Lulumpang. Situs Pasir Lulumpang adalah situs kehiduapn zaman prasejarah yang berada di Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Di sana terdapat sebuah tanah lapang berbentuk punden berundak yang dipercaya sebagai bukti adanya manusia purba di Garut. Seperti namanya, di sana terdapat tiga buah batu andesit yang disebut dengan batu lumpang.
Batu lumpang yang adalah batu andesit yang memiliki lubang ditengahnya. Di sana terdapat tiga batu lumpang yang diperkirakan berasal dari zaman Megalitikum. Namun, menurut balai arkeologi batu tersebut merupakan peninggalan dari zaman paleometalik.
Suasana di Situs Pasir Lulumpang yang dipenuhi oleh pohon-pohon rindang sehingga menciptakan suasana yang teduh tapi bagi sebagian orang suasana di Situs Pasir Lulumpang ini terkesan horor apalagi di waktu sore hari. Bahkan terdapat beberapa mitos yang dipercayai oleh masyarakat di sekitar Situ Pasir Lulumpang.
Menurut mitos yang beredar dikalangan masyarakat pada zaman dahulu setiap malam Selasa dan malam Jumat di Situs Pasir Lulumpang adanya penampakan kuda sembrani. Kuda sembrani adalah kuda yang memiliki sayap dan bisa terbang. Kuda sembrani dalam cerita wayang merupakan tunggangan Batara Wisnu. Selain itu, kuda sembrani juga merupaka kendaraan para raja.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.