Beranda Naskah Sunda Kuno Diakui Register Memory of the World UNESCO
ADVERTISEMENT

Naskah Sunda Kuno Diakui Register Memory of the World UNESCO

3 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Naskah Sunda Kuno Diakui Register Memory of the World UNESCO (Source:Antara)

Naskah sunda Kuno  berupa Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya Hamzah Fansuri kini sudah diakui oleh UNESCO. 

Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan naskah Sunda kuno Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya Hamzah Fansuri sebagai bagian dari 74 nominasi register Memory of the World (MoW) periode 2024-2025. 

Penetapan nominasi tersebut dilakukan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis pada Jumat,(11/04/2025). Pengakuan ini bertepatan pada usia Jawa Barat ke 80 tahun. Naskah ini hanya dimiliki oleh Indonesia yang disimpan di Perpustakan Nasiona Republik Indonesia. 

Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian ini diartikan sebagai Ajaran Suci bagi Masyarakat dari kalangan resi yang memiliki ajaran moral masyarakat Sunda yang menjungjung tinggi nilai keujuran dan integritas. 

Baca juga: Sanghyan Titisjati Pralina, Naskah Sunda Kuno yang Bahas Pencegahan Stunting

Naskah ini ditulis pada tahun 1440 Saka/1518 M, yang ditemukan di Kabuyutan Ciburay, Garut. Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian ditulis diatas daun tipah dengan berbahasa Sunda.

Selain memiliki ajaran moral untuk masyarakat Sunda, naskah ini juga menggambarkan hubungan sosial, politik, ekonomi, orang Sunda dengan bangsa lain pada abad ke-16. Naskah ini termasuk langka karena hanya ada dua naskah saja di dunia sehingga nilai signifikansinya sebagai dokumen tidak tergantikan.

Sedangkan karya dari Hamzah Fansuri dilakukan oleh perpustakaan Nasional RI dengan Perpustakaan Negara Malaysia. Hamzah Fansuri adalah tokoh yang berkontribusi terhadap budaya dan pemikiran melayu di abad ke-16. Karyanya kini menjadi bagian dari sejarah, pengetahuan, dan kesustraan. 

Baca juga: Naskah Sunda Kuno, Sanghyang Siksa Kandang Karesian Masuk Warisan Dunia

Dilansir dari CNN, karya Hamzah Fansuri juga populer di Nusantara dan berpengaruh besar dalam perkembangan sastra Melayu sejak abad ke-17. Karya-karyanya disebut sebagai cikal bakal perkembangan sastra modern Indonesia dan Malaysia.

Terjemah dari hasil karya Hamzah Fahruzi dapat ditemukan di Aceh, Sumatera Utama, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa, Riau, hingga Indonesia bagian Timur, Bima dan Makassar. 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.