ADVERTISEMENT
Beranda Netizen: Momen Seserahan Putri - Maula Jadi Momen Pernikahan Adat Sunda Paling Epic Tahun ini

Netizen: Momen Seserahan Putri - Maula Jadi Momen Pernikahan Adat Sunda Paling Epic Tahun ini

9 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Netizen: Momen Seserahan Putri - Maula Jadi Momen Pernikahan Adat Sunda Paling Epic Tahun ini (DOK. Infogarut)

Prosesi pernikahan Maula Akbar, putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dengan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, pada 16 Juli 2025 di Pendopo Kabupaten Garut menarik perhatian khalayak.

Prosesi adat Sunda Buhun ini terasa lebih hidup dan bermakna karena seserahan yang diarak secara terbuka, menampilkan kekayaan hasil bumi dan simbol budaya yang kuat, sebuah perpaduan antara khidmat, estetika, dan kesederhanaan alami

Baca Juga: Pernikahan Wakil Bupati Garut dan Putra Gubernur Jabar Tampilkan Seserahan Unik: Simbol Alam, Budaya, dan Harapan

Seserahan Berunsur Alam yang Bukan Sekadar Formalitas

hasil bumi.jpgPerbesar +

Uniknya, seserahan tidak hanya berupa emas, perhiasan, atau barang-barang mewah. Dalam prosesi ini, mempelai pria menghadirkan 9 sapi, 9 domba Garut, 9 ayam pelung Cianjur, 9 bibit ikan gurame, 9 jenis padi lokal, 99 bibit tanaman produktif, hingga 90 gram emas, semuanya dipilih dengan angka simbolis untuk menekankan nilai-nilai agraris dan spiritual yang kaya makna.

Angka 9 sendiri dianggap sakral dan melambangkan kesempurnaan, keseimbangan, serta anugerah berkelanjutan dalam tradisi Sunda.

Menurut tradisi Sunda Buhun, unsur alam dalam seserahan merepresentasikan dukungan hidup nyata: “Sapi dan domba melambangkan ketahanan pangan dan sumber kehidupan” sementara ayam pelung dan padi lokal menunjukkan keuletan, keunikan, dan rasa syukur terhadap tanah leluhur.

Tradisi ini menyampaikan pesan bahwa membangun rumah tangga harus didasarkan pada hubungan harmonis antara manusia dan alam.

Prosesi Meriah, Kolaborasi Budaya, dan Partisipasi Warga

partisipasi warga.jpgPerbesar +

Prosesi seserahan dimulai dari Balai Niskala, diarak menuju pendopo dengan iringan kesenian tradisional Sunda, alunan alat musik klasik, serta sambutan antusias oleh warga Garut.

Akses ke prosesi ini terbuka, memungkinkan publik menyaksikan langsung dan merasakan atmosfer sakral sekaligus meriah, menjadikannya viral di media sosial.

Beberapa netizen menyatakan bahwa momen ini adalah “pernikahan adat Sunda paling epic tahun ini.” Mereka terpesona melihat bagaimana unsur budaya lama bisa dihidupkan secara autentik dan elegan, tanpa kesan ketinggalan zaman.

Kehadiran masyarakat menambah kesan bahwa adat bukan hanya milik elit, tetapi milik semua warga yang bangga akan warisan budaya mereka.

Baca Juga: Wabup Putri Karlina dan Putra KDM Maula Akbar Bakal Gelar Pesta Rakyat Bazar UMKM

Makna Mendalam di Balik Ritual

Putri Maula.jpgPerbesar +

LEBIH dari sekadar formalitas, prosesi seserahan ini mencerminkan filosofi mendalam. Pemberian hewan ternak dan bibit tanaman menunjukkan komitmen menghadirkan ketahanan pangan dan keberlanjutan dalam keluarga. Ayam pelung, sapi, dan domba bukan hanya simbol, tetapi juga representasi tanggung jawab nyata kepada alam dan masyarakat.

Angka-angka simbolis 9 dan 99 juga menegaskan harapan agar kehidupan rumah tangga dipenuhi keseimbangan, kelimpahan, dan keberkahan jangka panjang. Emas yang dibawa pun bukan semata kemewahan, melainkan melambangkan kesucian niat, stabilitas, dan nilai luhur yang hendak dijaga bersama.

Prosesi seserahan dalam pernikahan Maula-Putri tampil sebagai mahakarya budaya yang “epic” karena menggabungkan elemen budaya tradisional, simbol alamiah, dan partisipasi publik.

Terlepas dari status sosial pasangan, bentuk seserahan yang sederhana namun sarat makna ini menyampaikan pesan: Pernikahan bukan sekadar ritual glamor, ia adalah komitmen akan kelangsungan, gotong royong, dan penghormatan terhadap akar budaya.

Tak heran jika momen ini menjadi viral dan mendapat pujian luas: Seserahan bukan sekadar barang, tapi cerminan nilai dan harapan untuk masa depan yang lebih bermakna.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.