Pasca Gempa M 6.1 di Garut, BNPB: 1 Orang Luka, 4 Rumah dan 1 Sekolah Rusak


Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto  mengatakan bahwa guncangan gempa bumi itu dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung. 

Suharyanto yang saat ini masih berada di Posko Darurat Bencana Gempabumi M 5.6 Cianjur pun turut merasakannya.

“Dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung,” jelas Suharyanto dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, data kerusakan yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB ada sebanyak empat rumah rusak dan satu unit sekolah juga mengalami kerusakan. 

Di samping itu, ada satu warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat.

“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut, dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak. Ada satu korban jiwa mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat,” ujar Suharyanto.

Menyikapi adanya gempa bumi di Garut, Kepala BNPB menginstruksikan jajarannya untuk terjun ke lokasi membantu pendampingan daerah dan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan. 

Sementara itu, kata dia, perkembangan informasi darurat terkait gempabumi Garut akan disampaikan secara berkala. 

"Tentunya saya dengan seluruh tim dan BPBD ini segera akan mengumpulkan informasi dan dan keterangan lebih lanjut. dan setiap perkembangan informasi yang diperoleh akan diinformasikan kepada masyarakat,” jelasnya.

 

Belum Ada Gempa Susulan

Ilustrasi Gempa.jpg

Ilustrasi gempa bumi (SHUTTERSTOCK).

 

Berdasarkan perkembangan yang dihimpung selang dua jam usai guncangan gempabumi M 6.4 tersebut, belum ada laporan terkait gempa susulan yang dirasakan dan berdampak signifikan. Akan tetapi, Kepala BNPB tetap meminta warga agar tetap tenang dan waspada serta hati-hati.

“Belum ada gempa susulan,” jelas Suharyanto.

“Menyikapi gempabumi yang tadi terjadi, sekali lagi. Tetap tenang, waspada, tetapi tidak perlu menghentikan aktivitas sehari-hari,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dengan melihat kedalaman gempabumi menurut data BMKG, Suharyanto berharap bahwa guncangannya tidak terlalu merusak dan tidak terlalu banyak menyebabkan jatuh korban jiwa.

"Menurut BMKG, gempa ini cukup dalam. Berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, dengan kedalaman di atas 60 kilometer, apalagi ini di atas 100 kilometer, ini dampak kerusakannya diharapkan tidak terlalu merusak,” harapnya.

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka