Pengkolan Garut : Pusat Perekonomian Dulu Hingga Kini


Jalan Ahmad Yani atau masyarakat Garut mengenalnya sebagai Pengkolan adalah salah satu pusat ekonomi yang ada di Garut. Di Pengkolan terdapat berbagai macam toko yang menjual bahan sandang, pangan hingga papan. Pengkolan juga merupakan pusat keramaian yang selalu dipenuhi oleh para penjual dan pembeli. Pengkolan sudah menjadi pusat perekonomian sejak zaman Belanda.

Ketika Ibu Kota Kabupaten Limbangan dipindahkan ke Garut pada 1813, Bupati Limbangan bersama Pemerintah Kolonial Belanda membangun sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan di seperti alun-alun, pendopo, kantor residen, rumah di sekeliling alun-alun, Masjid Agung hingga penjara. Kawasan perumahan dibangun memanjang hingga kawasan Pengkolan dan pada tahun 1920-an Pengkolan berubah menjadi kawasan perdagangan.

Kawasan Perdagangan ini di dominasi oleh para pedagang Tionghoa yang mulai memasuki dararah Priangan pada akhir abad 19. Pada saat itu Pemerintah Hindia Belanda sedang mengembangkan Pengkolan sebagai pusat perdagangan sehingga Pemerintah Hindia Belanda membuka kesempatan besar bari para pedagang Tionghoa untuk membangun usahanya di daerah Pengkolan.

Pengkolan sebagai pusat perekonomian-pun semakin terkenal, terdapat beberapa toko yang hingga saat ini masih berdiri sampai saat ini seperti Toko Ek Bouw, Toko Batavia dan Toko Khoe Pek Goan. Terdapat toko-toko yang melegenda hingga saat ini seperti Toko Bandung yang menjual bahan sandang dan penyalur sarung cap padi milik Yo Hong Gan, pabrik kecap milik Kim Song yang saat ini sudah menjadi bengkel Motor Ultra Jaya.

Pengkolan semakin berkembang dan semakin banyak para perantau yang membuka usahanya seperti perantau dari Arab Saudi yang membuka toko Majapahit milik Muhammad bin Salim yang berdiri pada tahun 1925. Sementara orang-orang pribumi berdagang secara kecil-kecilan dan berdagang di sekitar pengkolan.

Hingga saat ini, Pengkolan masih menjadi pusat perdagangan dan juga pusat perekonomian. Ketika musim lebaran dan liburan Pengkolan menjadi salah satu tempat yang diserbu oleh para wargi Garut yang ingin berbelanja kebutuhannya. Secara tata letak keadaan Pengkolan tidak jauh berbeda seperti di zaman Belanda.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka