Penyusunan Master Plan Masuk Tahap 1, Implementasi Smart City Garut Berlanjut


Rabu, (5/7) kemarin, Bupati Garut Buka Resmi Bimtek Tahap satu Penyusunan Masterplan Smart City. Implementasi penerapan Smart City Garut ini, terus berlanjut, sebagai salah satu proyek strategis nasional.

 

Mengutip dari keterangan resmi, Bimbingan Teknis (Bimtek) Tahap satu Penyusunan Masterplan Smart City ini berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

 

Bupati Garut, Rudy Gunawan menyampaikan, bahwa smart city merupakan strategi menuju Indonesia adil dan makmur. Menurutnya, pada zaman sekarang ini, semua orang tidak bisa mengelak lagi terhadap kemajuan teknologi.

 

Maka dari itu, Rudy menginginkan agar smart city ini dapat dilaksanakan oleh perangkat daerah yang ada di lingkungan Pemkab Garut seperti contohnya dimensi lingkungan yang diisi oleh Dinas Lingkungan Hidup. "Ini adalah strategi, smart city adalah strategi menuju Indonesia adil dan makmur, ini strategi yang disampaikan oleh Kementerian, bahwa sekarang dengan teknologi semua kan sudah tidak bisa mengelak," ucapnya

 

Lewat Bimtek ini, ia berharap agar para SKPD serius dalam pengisian dimensi dari smart city ini, karena menurutnya anggaran mengenai hal tersebut sudah disiapkan dengan harapan nantinya konsep ini bisa mempermudah akses masyarakat.

 

Sementara itu, Perwakilan dari Kominfo RI, Iwan Setiadi, mengatakan bahwa program smart city ini merupakan salah satu program prioritas Kemenkominfo RI, yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017.

 

Saat ini sudah ada 148 kabupaten/kota yang telah diberikan pendampingan, serta telah memiliki master plan smart city yang setiap tahunnya selalu dilakukan evaluasi terkait pelaksanaannya. "Jadi waktu itu persepsi smart city itu hubungannya dengan pengadaan TIK belanja TIK, sehingga secara nasional lonjakan anggaran untuk belanja TIK itu menjadi begitu tinggi," ucapnya.

 

Ia mengatakan, tujuan dari adanya program smart city ini salah satunya adalah untuk menyediakan acuan bagi kabupaten/kota melalui masterplan yang telah disusun. Ia berharap, penerapan dari smart city ini bisa lebih terarah dan tersusun di dalam sebuah rencana induk dengan merujuk kepada 6 dimensi. Yaitu smart government, smart economic, smart branding, smart living, smart environment, dan smart society.

 

"Setiap program prioritas tentu saja diharapkan dapat berperan mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat, dan program pendampingan smart city ini adalah salah satu program yang dianggap memiliki dampak langsung kepada masyarakat" ucapnya .

 

Ia juga berharap, adanya program quick win ini akan berjalan dengan baik, karena di dalam rencana induk nantinya kabupaten/kota akan merumuskan program jangka pendek di dalam penerapan smart city. "(atau) program jangka pendek terkait dengan inovasi dalam mengatasi permasalahan dan tantangan yang tentunya yang dihadapi oleh masing-masing daerah, dalam arti pemerintahan dan masyarakat baik dari sisi ekonomi, kesehatan, dan lingkungan," katanya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka