Perkembangan Batik Garutan


[Illustration : Indonesia Kaya]

Pada awalnya batik sebagai produk kerajinan yang berbahan pakaian yang biasa dikenakan oleh Bangsawan Jawa. Batik diperkirakan sudah berkembang sejak zaman Kerajaan Majapahit, pada saat itu kegiatan membatik terbatas dan hanya dilakukan di kalangan kerajaan. Hasil dari kegiatan membatik ini kemudian digunakan oleh raja dan keluarganya serta dijadikan hadiah kepada bangsawan di luar kerajaan.

Pada tahun 1830-an membatik sudah menyebar ke seluruh Pulau Jawa termasuk Garut. Di Garut sendiri tradisi membatuk sudah berlangsung sejak lama, bahkan sudah tercatat dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kandang Karesian. Di dalam naskah tersebut tradisi membatik dan juga motif-motif batik yang sudah ada. Tradisi membatik di Garut sudah melahirkan motif-motif batik yang khas.

Batik tulis Garutan lahir dari kreativitas masyarakat Garut, masyarakat Garut sangat menyukai keterampilan membatik sehingga batik tulis Garutan ini memiliki motif-motif yang khas. Selain itu, pada zaman penjajahan Belanda batik tulisan Garut-pun dikembangkan oleh meneer Belanda yakni Karel Frederick Holle.

Karel Frederick Holles sangat mencintai budaya Sunda termasuk batik tulis Garutan. Holle-pun memproduksi batik tulis Garutan ini bersama dengan masyarakat sekitar di perkebunan teh-nya di perkebunan teh Waspada. Holle-pun menjual hasil batik tulis-nya di Garut dan sekitarnya sehingga batik tulis Garutan ini semakin dikenal di seluruh wilayah Garut dan Priangan.

Batik tulis Garutan ini digemari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Garut dan menjadi buah tangan favorit para wisatawan. Setelah itu batik tulis Garutan semakin terkanenal dan menjadi identitas budaya Garut. Bahkan batik tulis Garutan juga menjadi identitas budaya bagi tatar Priangan.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka