Beranda Polemik Program Makan Bergizi Gratis, Ratusan Siswa Dikabarkan Keracunan Sejak Januari 2025

Polemik Program Makan Bergizi Gratis, Ratusan Siswa Dikabarkan Keracunan Sejak Januari 2025

2 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi: freepik

Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digadang-gadang sebagai salah satu program unggulan pemerintah, harus menghadapi sorotan tajam. Pasalnya, sejak awal peluncurannya, setidaknya empat kasus keracunan massal telah terjadi di berbagai daerah, dengan total korban mencapai 186 siswa.

  • Insiden Pertama terjadi di SDN Dukuh 03, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis (16/1/2025). Sebanyak 40 siswa mengalami mual dan muntah usai menyantap ayam tepung, bagian dari menu MBG hari itu.

  • Insiden Kedua menyusul di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, pada Selasa (18/2/2025). Delapan siswa SD dilaporkan keracunan dengan gejala sakit perut dan muntah. Makanan yang disajikan diduga basi dan bahkan ditemukan berulat.

  • Insiden Ketiga datang dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (14/4/2025). Kali ini, 60 siswa dari delapan sekolah yang terdiri dari TK hingga SMP mengalami gejala pusing, muntah, mual, hingga diare setelah menyantap paket MBG.

  • Teranyar, 78 siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat, jatuh sakit setelah mengonsumsi paket MBG pada Senin (21/4/2025). Gejala umum seperti muntah, pusing, dan diare dilaporkan. Jumlah korban awalnya 52, namun bertambah menjadi 78 hingga Selasa siang (22/4/2025). Saat ini, para korban dirawat di dua rumah sakit di Cianjur.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Bakso Hidden Game di Garut yang Wajib Kamu Coba!

Total sementara: 186 Siswa Terdampak

Rentetan kasus ini memunculkan kekhawatiran publik, terutama karena MBG merupakan program yang menyasar anak-anak usia sekolah, dengan tujuan baik: meningkatkan gizi dan mendukung proses belajar.

Namun, dengan kualitas distribusi dan pengawasan yang belum seragam di tiap daerah, program ini justru bisa menjadi bumerang jika tidak segera dievaluasi secara menyeluruh.

Harapan publik kini jelas: pastikan makanan bergizi yang diberikan benar-benar aman, higienis, dan layak konsumsi. Jangan sampai niat baik berujung petaka.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.