Program Cakra Desa Kolaborasi Kadin Jabar dengan Crowde Berhasil Berdayakan Petani di Sumedang
Program Cakra Desa Kadin Jabar berhasil memberdayakan puluhan petani di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Program Cakra Desa yang berkolaborasi dengan Crowde pada periode 2021-2026, sukses mengembangkan sektor pertanian di sana.
Mengutip dari siaran pers, setelah mengunjungi 4 kota, yaitu Surabaya, Bandung, Solo, dan Wonosobo, tim Kadin Impact Award kali ini mengunjungi kota Sumedang untuk menilai program unggulan dari Kadin Provinsi Jawa Barat yang dinamakan Cakra Desa.
Cakra Desa merupakan sebuah program yang bertujuan untuk memberdayakan para petani di Jawa Barat serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan menyediakan pendampingan, sarana produksi pertanian, akses pasar dan logistik pemasaran, hingga pendanaan bagi para petani setempat.
Kadin Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan program ini berkolaborasi dengan berbagai pihak yang terkait dalam ekosistem pertanian dari Badan Usaha Milik Desa, CROWDE, Poktan dan Gapoktan yang berbadan hukum, hingga para pemilik lahan pertanian.
“Pertanian nyatanya masih menjadi sektor penyerap lapangan pekerjaan yang paling banyak di Indonesia. Data BPS menyebutkan jumlahnya mencapai 40,69 juta orang atau 29.96% dari total penduduk Indonesia. Namun saudara-saudara kita, para petani kecil masih menghadapi tantangan dalam peningkatan produktivitas dan pendapatan. Karena itu saya sangat mengapresiasi adanya program Cakra Desa dari Kadin Jabar yang bekerja sama dengan Crowde dan Bumdes bagi para petani di Jawa Barat” ucap Arsjad.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi, Yukki Nugrahawan Hanafi menilai Kadin Provinsi Jawa Barat telah berhasil berkolaborasi dan menjembatani multipihak dalam pengembangan program ini, CROWDE, BUMDes, hingga pihak-pihak terkait lainnya.
“Program ini didasari oleh nilai-nilai Kadin Indonesia, yaitu inklusif, kolaboratif, dan progresif. Dengan berkolaborasi bersama banyak pihak dari dari Badan Usaha Milik Desa, CROWDE, Poktan dan Gapoktan yang berbadan hukum, hingga para pemilik lahan pertanian. Saya rasa Kadin Provinsi Jawa Barat berhasil dalam memberdayakan para petani di Jawa Barat,” ucap Yukki.
Ketua Kadin Provinsi Jawa Barat, Cucu Sutara menjelaskan, selain memberdayakan petani Indonesia, program Cakra Desa juga mengelola lahan tidur desa agar kembali produktif dengan memanfaatkan akses finansial dan teknologi oleh CROWDE.
“Dalam memberdayakan petani, disini kami berperan untuk memediasi, memfasilitasi, serta mengadvokasi para petani dengan memberikan pelatihan serta membantu perizinan yang diperlukan. Sementara CROWDE memfasilitasi petani dengan akses finansial dan pendampingan budidaya pertanian. Serta BUMDes berperan untuk membuka akses pasar untuk menyalurkan hasil pertanian,” ucap Cucu.
Cucu juga mengatakan, Kadin Jabar memulai program ini dengan pilot project di Desa Karangnunggal Kec. Karangnunggal Kab. Tasikmalaya dengan luas lahan 3 hektar yang sudah dipanen.
“Selain melakukan pilot project, kami juga sudah memulai untuk mengembangan tanaman cabai di 19 kabupaten di Jawa Barat. Kami juga sudah melakukan survei lahan di 40 desa yang 11 diantaranya sudah proses untuk dilakukan kerjasama,” ucap Cucu.
Direktur Utama CROWDE, Yohanes Sugihtono Nugroho menambahkan bahwa pihaknya juga mendirikan rumah ATAP (Aspirasi Tanggap Petani) sebagai sebuah tempat tinggal bagi petugas yang memantau detail dari kegiatan program cakra desa. Peresmian rumah ATAP ini juga menjadi salah satu rangkaian acara dalam roadshow KIA ke Sumedang.
“Tak hanya sebagai tempat tinggal, rumah ATAP juga dijadikan sebagai sarana para petani ataupun BUMDes untuk bertukar cerita jika ada kendala budidaya di lahan pertanian serta memberikan solusi atas kendala yang dialaminya,” tutup Yohanes.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.