Beranda Raja Ampat Resmi Menjadi Cagar Biosfer UNESCO
ADVERTISEMENT

Raja Ampat Resmi Menjadi Cagar Biosfer UNESCO

14 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Raja Ampat Resmi Menjadi Cagar Biosfer UNESCO, Source: Unsplash

Raja Ampat ditetapkan sebagai cagar biosfer UNESCO, mengukuhkan perannya sebagai kawasan kaya keanekaragaman hayati dan warisan alam Indonesia.

Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat baru saja mencatat prestasi dunia setelah resmi ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO. Status ini membuat Raja Ampat sebagai kawasan yang mendapatkan pengakuan internasional karena keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi.

Baca juga: Triple Bottom Line: Strategi Bisnis Ramah Lingkungan

Apa Itu Cagar Biosfer

Melansir dari situs resmi UNESCO, cagar biosfer merupakan kawasan yang berfungsi sebagai tempat pembelajaran pembangunan berkelanjutan. Wilayah ini menjadi laboratorium alami untuk menguji cara dalam mengelola hubungan antara ekologi serta kehidupan sosial masyarakat.

Dalam praktiknya, cagar biosfer tetap berada di bawah kewenangan negara masing-masing, serta penentuannya dilakukan melalui program antar-pemerintah MAB (Man and the Biosphere). Tujuan dari program ini untuk menjaga keseimbangan antara konservasi, pembangunan ekonomi, serta dukungan logistik penelitian.

Fungsi dan Zona Cagar Biosfer

UNESCO menyatakan bahwa cagar biosfer memiliki tiga fungsi utama, yaitu melindungi keberagaman hayati, mendukung pembangunan berkelanjutan, serta sebagai pusat penelitian dan pendidikan. Ketiga fungsi tersebut saling melengkapi dan diwujudkan melalui pembagian zona.

Tiga zona tersebut meliputi area inti yang berfokus pada konservasi, zona penyangga yang mendukung penelitian dan praktik ekologi sehat, serta area transisi yang memberikan ruang bagi aktivitas ekonomi berkelanjutan untuk masyarakat. Konsep ini menjelaskan bahwa cagar biosfer bukan sebuah gelar, melainkan sebagai alat untuk kesejahteraan bersama.

Peran Komunitas dan Kriteria Penetapan

Proses penetapan cagar biosfer sangat melibatkan partisipasi aktif dari komunitas lokal, termasuk para petani, pemimpin adat, hingga pemerintah daerah. Mereka harus memahami alasan pencalonan wilayah serta manfaat yang akan diperoleh, sehingga pengelolaan bisa berlangsung partisipatif.

Disamping itu, setiap kawasan harus mencerminkan karakter wilayah biogeografisnya serta memiliki keanekaragaman hayati yang signifikan. Struktur tata kelola yang terbuka serta dukungan pendanaan jangka panjang juga menjadi syarat penting agar pembangunan yang berkelanjutan dapat dilaksanakan secara efisien.

Baca juga: Riwayat Pacu Jalur: Tradisi Riau yang Mendunia

Nah Warginet, status cagar biosfer dari UNESCO yang sekarang dipegang oleh Raja Ampat menjadi bukti pentingnya peran masyarakat lokal dan dunia internasional dalam melestarikan alam. Dengan pengakuan tersebut, Raja Ampat tidak hanya menjadi kebanggaan bagi rakyat Indonesia, tetapi juga sebagai aset global.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.