Rapat Hybrid BPBD Garut, Koordinasikan Tanggap Darurat Hadapi Ancaman Kekeringan


[Illustration : Pemerintah Kabupaten Garut]

Rapat Koordinasi Tanggap Darurat Bencana Kekeringan dilakukan secara hybrid di Halaman Kantor BPBD Kabupaten Garut yang dilaksanakan pada Selasa (5/9/2023), merupakan salah satu langkah nyata untuk membereskan masalah kekeringan. Dengan gesit Pemerintah Kabupaten Garut merespons ancaman kekeringan yang disebabkan oleh musim kemarau panjang dengan langkah yang terkoordinasi dan efektif.

Bambang Hafidz, selaku Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Kabupaten Garut, mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya rapat tersebut untuk memprediksi inflasi, mendukung bidang pertanian, serta memangkas pengaruh negatif kekeringan di Kabupaten Garut. Juga evaluasi dan memperbaiki tindak lanjut yang sudah menjadi pokok penting.

Lebih lanjut, Bambang menuturkan bahwa dalam rapat tersebut, setiap SKPD menginformasikan tindakan yang diambil untuk mengatasi dampak kekeringan di Kabupaten Garut. Hingga sejauh ini, penanganan kekeringan sudah sesuai rencana.

Sementara itu, Beni Yoga, selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, melaporkan dampak pada bidang pertanian, dengan sebanyak lahan pertanian yang mendapati kekeringan di berbagai tingkatan. Sebagian wilayah bahkan sudah menjangkau zona merah yang menandakan kekurangan sumber air yang substansial.

Untuk melawan kondisi ini, penting adanya jaminan hidup (jadup) dalam bentuk bantuan sembako untuk menunjang petani dan buruh tani supaya tetap mempunyai persediaan makanan.

Semua petani di Kabupaten Garut, termasuk petugas penyuluh diperlukan untuk melaksanakan sosialisasi supaya masyarakat yang mempunyai akses ke sumber air bisa memanfaatkannya dengan menanam tanaman yang lebih tahan di kekeringan untuk menjaga situasi ekonomi mereka.

 

 

Sumber: Pemerintah Kabupaten Garut


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka