Riwayat Hidup Prof KH Anwar Musaddad, Tokoh Pendidikan Asal Garut


Prof. KH Anwar Musaddad lahir di Desa Ciledug, Kabupaten Garut pada tanggal 3 April 1910. Beliau adalah ulama terkemuka asal Sunda, seorang guru besar, dan tokoh nasionalis. 

Memiliki nama kecil Dede Masdiad. Ia adalah putra pasangan Abdul Awwal bin Haji Abdul Kadir dan Marfuah binti Kasriyo. Ia masih memiliki garis keturunan dari kesultanan besar, yaitu Kesultanan Mataram dan Kesultanan Cirebon. Ketika ia berusia empat tahun, ayahnya meninggal. Ia dibesarkan oleh ibu dan neneknya yang saat itu mengelola usaha batik dan dodol garut bermerk Kuraetin.

Semasa kecil, Kiai Anwar memperoleh pendidikan agama Islam dari guru ngaji sekitar rumahnya. Kiai Anwar mulai mempelajari kitab Injil dan kristologi saat bersekolah di AMS (Algemene Middlebare School atau tingkat SMA di Jakarta.

Orang tua Kiai Anwar khawatir anaknya benar-benar masuk agama Kristen. Orang tuanya memanggil ia untuk pulang kampung dan belajar ilmu-ilmu keislaman kepada K.H Yusuf Taurizi, seorang ulama yang cukup berpengaruh di Garut. Setelah cukup dewasa, Kiai Anwar dikirim ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji sambil melanjutkan belajar di sana. Ia berhasil menghafalkan Alquran 30 juz dan fasih berbahasa Arab, Belanda, Jerman, dan Inggris. 

Kiai Anwar pernah memimpin pasukan Hizbullah untuk melawan agresi Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali. Sempat ditangkap dan mendekam di penjara, 1950 saat pengakuan kedaulatan ia dibebaskan. Pada tahun 1953, ia mendapat tugas dari Menteri Agama KH. Fakih Usman untuk mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) Yogyakarta cikal bakal IAIN. Ia diangkat menajdi guru besar bidang Ushuluddin.

Kiai Anwar mengembangkan bidang pendidikan dan mendirikan Sekolah Persiapan IAIN di Garut, Cipasung, Tasikmalaya, Cilendek, Bogor, Ciparay, Bandung, dan Majalengka. Tujuannya untuk menggembleng sumberdaya manusia yang lengkap, jumlah mahasiswa IAIN agar meningkat, dan obsesi Kiai Anwar dalam mengulamakan intelektual dan mengintelektualkan ulama. 

Ia pernah menjadi anggota parlemet DPR Partai NU dan menjadi anggota DPR-GR 1960-1971. Sejak tahun 1976, Kiai Anwar tinggal di Garut dan mendirikan Pesantren Al-Musaddadiyah yang mengelola pendidikan tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Beliau wafat di usia 91 tahun dengan memberikan semangat juang dan perubahan pada pendidikan di Garut.

 

Sumber materi :

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Garut. 2013. Tokoh-Tokoh Asal Garut 

Wikipedia

Sumber foto : 

nu.or.id

al-musaddadiyah.ponpes.id


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka