Beranda Sejarah Burayot, Makanan Tradisional Khas Garut

Sejarah Burayot, Makanan Tradisional Khas Garut

2 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit

Burayot adalah salah satu makanan tradisional khas Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Kata "burayot" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "menggantung" atau "terjuntai," sesuai dengan bentuknya yang lonjong dan menyerupai tetesan air yang menggantung. Makanan ini memiliki rasa manis yang khas dan tekstur kenyal, menjadikannya salah satu camilan favorit masyarakat Sunda.

Asal-usul dan Filosofi Burayot

Burayot pertama kali dikenal di wilayah Garut bagian utara, khususnya di daerah Leles dan sekitarnya. Konon, burayot awalnya dibuat sebagai makanan untuk menyambut tamu dalam acara adat atau perayaan keluarga. Filosofinya terletak pada bentuknya yang sederhana namun unik, mencerminkan keramahan dan kesederhanaan masyarakat Sunda.

Bahan dan Proses Pembuatan Tradisional

Burayot terbuat dari bahan-bahan sederhana, seperti:

1. Tepung beras

2. Gula merah

3. Santan kelapa

Proses pembuatannya dilakukan dengan cara mencampur tepung beras dengan santan dan gula merah hingga membentuk adonan. Kemudian, adonan tersebut digoreng hingga matang. Teknik penggorengan menjadi salah satu kunci keberhasilan burayot, karena bentuk lonjong khasnya terbentuk secara alami saat digoreng.

Perkembangan Burayot di Masa Kini

Meski makanan tradisional, burayot tetap bertahan di tengah modernisasi kuliner. Saat ini, burayot sering dijadikan oleh-oleh khas Garut yang mudah ditemukan di pasar tradisional maupun toko oleh-oleh. Untuk mempertahankan eksistensinya, beberapa produsen mulai membuat variasi rasa, seperti pandan atau cokelat, agar lebih menarik bagi generasi muda.

Burayot tidak hanya menjadi simbol kuliner, tetapi juga warisan budaya yang memperkenalkan kearifan lokal Garut kepada dunia. Dengan menjaga tradisi pembuatan dan mempromosikan makanan ini, burayot diharapkan tetap menjadi kebanggaan masyarakat Garut hingga masa depan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.