Sejarah Penyematan Julukan Garut Swiss van Java


11390 Dilihat

Swiss merupakan salah satu Negara yang berada di benua Eropa. Terkenal memiliki alam yang indah, tidak mengherankan jika Swiss menjadi salah satu tujuan wisata alam paling populer di dunia. Dari mulai pegunungan Alpen, Danau Zurich, dan Gunung Matterhorn, Swiss menjadi daya tarik tersendiri untuk para pecinta alam.

Rupanya, Indonesia juga memiliki daerah dengan alam yang tidak kalah indah dari Swiss. Masyarakat mengenalnya dengan Kabupaten Garut, sang Swiss van Java (Swiss dari Jawa).

Julukan Swiss van Java merupakan julukan pemberian para wisatawan Eropa yang berkunjung ke Garut di sekitar abad ke-19. Hal ini karena Kabupaten Garut memiliki banyak kemiripan dengan Swiss.

Garut memiliki Sungai Cimanuk yang nampak meliuk membelah kota, tidak jauh berbeda seperti Sungai Aare yang membelah Kota Bern di Swiss. Gunung Papandayan juga mereka nilai mirip dengan Pegunungan Alpen, meskipun tentunya tanpa kehadiran salju.

Selain itu Garut juga memiliki dodol, oleh-oleh khas yang tidak boleh terlewatkan. Selaras dengan Swiss yang memiliki coklat sebagai buah tangan. Coklat dan dodol dinilai memiliki kemiripan sehingga sebutan Swiss van Java semakin melekat untuk Kabupaten Garut.

Sempat menjadi kawasan primadona bagi para warga Eropa pada masa kolonial, Garut juga mendapat julukan lain selain Swiss dari Jawa. Julukan tersebut adalah Garoet Mooi yang memiliki arti Garut Cantik. 

Pesona panorama alam Garut membuatnya menjadi daerah kunjungan wisata populer pada tahun 1920-an. Hal itu membuat sastrawan novelis S.Ahmad Abdullah Assegaf mengabadikan keindahan alam dan keramahan penduduk Garut dalam novelnya yang berjudul Fatat Garoet (1928).

Jadi, tidak perlu jauh-jauh pergi ke Eropa untuk menikmati pesona alam yang luar biasa, bukan? Garut juga memiliki pesona alam yang tidak kalah indahnya. 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka