Sejarah Tatar Sunda Dari Kerajaan Kuno ke Era Kemerdekaan


Tatar Sunda, juga dikenal sebagai Tatar Pasundan, adalah wilayah yang terletak di bagian Barat Pulau Jawa, Indonesia. Dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, khususnya di daerah Priangan atau Parahyangan, kawasan ini menawarkan lanskap yang mempesona, mulai dari pegunungan yang hijau hingga aliran sungai yang jernih. Tidak hanya keindahan alamnya, Tatar Sunda juga kaya akan warisan budaya yang mendalam, mencerminkan perjalanan sejarah panjang yang membentuk identitas unik wilayah ini. Berikut adalah tinjauan mendalam mengenai sejarah Tatar Sunda.

1. Kerajaan Tarumanegara: Awal Sejarah

Sejarah Tatar Sunda dimulai dengan berdirinya Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-4 Masehi. Terletak di sekitar daerah modern Bogor dan Jakarta, Tarumanegara adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha awal di Indonesia. Kerajaan ini dikenal melalui prasasti-prasasti, seperti Prasasti Tugu dan Prasasti Ciaruteun, yang mencatat berbagai kegiatan pemerintahan dan aktivitas keagamaan. Tarumanegara memainkan peran penting dalam penyebaran agama Hindu-Buddha di kawasan ini dan menjadi cikal bakal kebudayaan Sunda.

2. Kerajaan Pajajaran: Puncak Kejayaan

Memasuki abad ke-7, Kerajaan Pajajaran muncul sebagai penerus Tarumanegara. Berpusat di sekitar Bogor, Pajajaran dikenal sebagai kerajaan yang berbudaya tinggi dengan sistem pemerintahan yang teratur. Di bawah pemerintahan Raja Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi), Pajajaran mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan ini terkenal dengan kebudayaan dan kesenian yang berkembang pesat, serta sistem administrasi yang canggih. Pajajaran bertahan hingga abad ke-16, ketika mulai menghadapi ancaman dari kekuatan asing, khususnya dari penjajah.

3. Era Penjajahan Belanda

Kedatangan Belanda pada abad ke-17 membawa dampak besar bagi Tatar Sunda. Penjajah Belanda memperkenalkan sistem administrasi kolonial yang mengubah struktur sosial dan ekonomi masyarakat Sunda. Selama periode ini, Belanda mengimplementasikan berbagai kebijakan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk di bidang pendidikan dan infrastruktur. Meskipun menghadapi tekanan, masyarakat Sunda terus berupaya melestarikan tradisi dan budaya mereka di tengah pengaruh kolonial.

4. Kemerdekaan dan Perkembangan Kontemporer

Setelah Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun 1945, Tatar Sunda resmi menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat. Kemerdekaan membawa perubahan besar dalam politik dan ekonomi, serta mempercepat proses modernisasi di berbagai sektor. Di era kontemporer, Tatar Sunda mengalami perkembangan pesat, dengan peningkatan infrastruktur, teknologi, dan pendidikan. Namun, masyarakat Sunda tetap menjaga identitas budaya mereka, seperti bahasa Sunda, seni tradisional, dan upacara adat.

5. Pelestarian Budaya

Masyarakat Sunda aktif dalam upaya melestarikan warisan budaya mereka melalui berbagai inisiatif. Festival budaya, pendidikan tentang bahasa Sunda, dan promosi seni tradisional adalah beberapa cara yang dilakukan untuk menjaga kekayaan budaya yang telah ada selama ribuan tahun. Melalui upaya ini, generasi mendatang diharapkan dapat terus menghargai dan meneruskan warisan budaya Tatar Sunda.

Sejarah Tatar Sunda adalah kisah panjang yang mencerminkan perjalanan dari peradaban kuno hingga era modern. Masyarakat Sunda, dengan segala upaya mereka, terus merawat dan mengembangkan kekayaan budaya yang telah membentuk identitas mereka selama berabad-abad.

 

 

Sumber : 'Sejarah Tatar Sunda' (Nina H. Lubis, dkk.)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka

  • Oleh zahra nisrina shaumi
  • 09, Sep 2024
Gembyung Tradisi Musik Perkusi Sunda yang Menggema