Beranda Bukan Cuma Hari Kemerdekaan, Ini Peristiwa Penting bagi Indonesia di Bulan Agustus
ADVERTISEMENT

Bukan Cuma Hari Kemerdekaan, Ini Peristiwa Penting bagi Indonesia di Bulan Agustus

2 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Bukan Cuma Hari Kemerdekaan, Ini Peristiwa Penting bagi Indonesia di Bulan Agustus. (Source: Instagram/@kemafpeb)

Terdapat beberapa peristiwa penting yang terjadi pada Bulan Agustus, sehingga itu menjadi momen yang sangat bersejarah bagi Indonesia.

Bulan Agustus selalu menjadi momen penuh makna bagi Indonesia, bukan hanya karena peristiwa penting seperti Hari Kemerdekaan. 

Selain 17 Agustus yang dirayakan sebagai tonggak sejarah kemerdekaan bangsa, Bulan Agustus juga dipenuhi sejumlah kenangan dan peristiwa penting lainnya yang turut membentuk identitas nasional. Dari perjuangan kaum pemuda yang berani hingga berbagai inisiasi monumental di bidang hukum dan peringatan nasional, Indonesia selalu menorehkan catatan bersejarah dalam tiap tahunnya.

Dalam Bulan Agustus, Indonesia juga menyaksikan momen-momen simbolik seperti pengesahan Undang‑Undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus serta peringatan berbagai hari nasional yang sarat makna. Semua itu menjadikan Agustus bukan sekadar bulan merah pada kalender, melainkan bagian integral dalam ingatan kolektif bangsa yang dipenuhi dengan peristiwa penting yang terus menerus kita peringati dan pelajari.

Berikut daftar beberapa peristiwa penting di Bulan Agustus bagi Indonesia, dirangkum dari sumber terpercaya:

Baca Juga: Zaman Menak: Rekonstruksi Identitas Sunda Pasca-Keruntuhan Kerajaan

1. Bom Atom Hirosima dan Nagasaki

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, diikuti oleh Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Serangan ini meluluhlantakkan kedua kota dan secara signifikan melemahkan posisi Jepang dalam Perang Dunia II, memicu tekanan yang menjadikan Jepang menyerah kepada Sekutu.

2. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa yang terjadi sehari sebelum proklamasi dibacakan, terdapat sejumlah pemuda yang menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Karawang. Mereka ingin meminta keduanya agar segera mengumumkan dan membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan agar tidak terpengaruh oleh Jepang kala itu.

Upaya ini mencerminkan ketegangan antara golongan tua dan pemuda menjelang kemenangan atas penjajahan Jepang. Peristiwa itu terjadi tepat pada dini hari, 16 Agustus 1945 dan dinamakan Rengasdengklok, sesuai dengan tempat dibawanya Soekarno dan Hatta saat itu. 

3. Pembentukan PPKI dan Pembubaran BPUPKI

BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dibentuk sebagai lembaga awal perumus dasar negara. Sedangkan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) kemudian dibentuk pada 7 Agustus 1945, menggantikan BPUPKI dan dipimpin oleh Sukarno sebagai ketua dan Hatta sebagai wakil ketua. PPKI dibubarkan kemudian pada 29 Agustus 1945, menandai akhir periode transisi lembaga tersebut.

4. Pembentukan KNIP

Setelah PPKI dibubarkan, pada 29 Agustus 1945, Sukarno membentuk KNIP sebagai lembaga baru yang melanjutkan fungsi pemerintahan transisi dan mulai mengambil alih kekuasaan legislatif dan konsultatif.

5. Kemerdekaan Republik Indonesia

Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jakarta. Upacara ini menandai berakhirnya penjajahan dan lahirnya Negara Republik Indonesia.

Baca Juga : Melintasi Jejak Charlie Chaplin di Garut, Stasiun Cibatu dan Grand Ngamplang Jadi Tempat Bersejarahnya

6. Penetapan Undang Undang Dasar 1945

Sehari setelah proklamasi dibacakan, Undang‑Undang Dasar 1945 resmi ditetapkan oleh PPKI, tepat pada 18 Agustus 1945, sebagai konstitusi mendasar bagi Republik Indonesia. Pada saat itu juga menjadi momen penetapan Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.

7. Menyerahnya Jepang kepada Sekutu

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki memicu kekalahan Jepang. Jepang menyatakan penyerahan tanpa syarat kepada Sekutu yang secara resmi melalui Kaisar Hirohito, terjadi antara 14–15 Agustus 1945, yang menjadi momentum kosong kekuasaan dan peluang proklamasi.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.