Jangan Asal Pilih, Ini Bahan Kain yang Punya Dampak Buruk bagi Kesehatan!
Memilih bahan kain yang tepat bukan hanya soal penampilan atau harga, tetapi juga krusial untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.
Banyak pakaian yang terbuat dari bahan kain sintetis yang memang menawarkan keawetan dan harga terjangkau, namun sayangnya beberapa di antaranya dapat berdampak buruk pada kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman tentang risiko yang mungkin timbul penting demi kenyamanan dan keselamatan kita saat mengenakan pakaian sehari-hari.
Penting untuk memahami bagaimana bahan kain bisa berperan dalam memicu iritasi, alergi, hingga gangguan pernapasan. Sebagai konsumen cerdas, kita perlu tahu mana bahan yang sebaiknya dihindari, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau riwayat masalah kesehatan tertentu.
Baca Juga: Tips Cantik Alami Tanpa Skincare Mahal, Cocok untuk Pemula!
5 Bahan Kain yang Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan
Berikut adalah lima jenis bahan kain yang sering digunakan, namun memiliki potensi efek negatif terhadap kesehatan yang Infogarut lansir dari KlikDokter:
1. Poliester
-
Mengandung bahan kimia berbahaya seperti etilen glikol dan tereftalat, yang bisa terserap oleh kulit dan menyebabkan iritasi atau alergi.
-
Menahan kelembapan sehingga rentan menjadi sarang bakteri dan jamur, yang berisiko menimbulkan infeksi kulit, ruam, atau bau tidak sedap.
-
Dalam proses pencucian, poliester juga menghasilkan mikroplastik yang mencemari lingkungan dan akhirnya bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan.
2. Nilon
-
Gesekan antara kain nilon dan kulit, terutama kulit sensitif, dapat memicu iritasi, ruam, atau gatal-gatal.
-
Proses pembuatannya menggunakan bahan kimia seperti asam adipat dan heksametilendiamin yang dapat tertinggal di kain dan memicu reaksi alergi.
-
Karena tidak menyerap keringat dengan baik, penggunaan nilon meningkatkan risiko infeksi kulit akibat kelembapan yang terperangkap.
3. Akrilik
-
Diproduksi menggunakan bahan kimia berbahaya seperti asam akrilat dan akrilonitril, yang diketahui bersifat karsinogenik yang menjadi kontak jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker.
-
Melepaskan serat halus yang bisa terhirup dan menimbulkan gangguan pernapasan, terutama pada orang dengan asma atau alergi.
-
Mengurangi sirkulasi udara, membuat kulit menjadi panas dan lembap, serta berpotensi memicu infeksi atau iritasi.
Baca Juga: Kenali, Ini Gejala Kanker Malam Hari yang Harus Diwaspadai!
4. Rayon
-
Meskipun berasal dari bahan alami (selulosa kayu), proses produksinya melibatkan bahan kimia beracun seperti karbon disulfida, yang berbahaya bagi sistem saraf dan organ tubuh.
-
Residu bahan kimia dari produksi dapat tertinggal di kain dan menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi.
-
Kain rayon kurang tahan lama, cepat rusak, dan mendorong konsumsi berlebih yang berkontribusi pada limbah tekstil.
5. Spandeks (Elastane)
- Dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang, seperti gatal, ruam, atau iritasi kulit.
- Kurangnya ventilasi menyebabkan kondisi lembap berlebihan di permukaan kulit, sehingga lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
- Proses produksinya menggunakan bahan kimia berbahaya seperti diisosianat, yang bisa menimbulkan masalah pernapasan maupun kulit.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.