Sisa-Sisa Perkebunan Juliana, Peninggalan Belanda di Garut

Sisa-Sisa Perkebunan Juliana, Peninggalan Belanda di Garut

Kawasan Cikajang merupakan daerah yang memiliki sejumlah unit perkebunan. Salah satunya adalah perkebunan Megawati yang dulunya bernama perkebunan Juliana. Lokasinya di arah selatan gunung Cikuray, perkebunan Megawati memiliki kondisi kebun dan tanaman teh yang bagus. Perkebunan teh Megawati memiliki catatan sejarah karena merupakan perkebunan peninggalan Belanda. 

Perkebunan Juliana berdiri pada 1916. Perkebunan ini memiliki kisah semasa perang lalu. Pada tahun 1947, perkebunan ini digunakan sebagai kamp ratusan orang Tiongkok yang berasal dari Garut. Diberitakan dalam surat kabat Het Dagbald terbitan 19 November 1947 yang menyatakan bahwa 473 orang yang ditempatkan di kamp perkebunan Juliana pada bulan Agustus 1947. 

Kamp berisi ratusan orang Tionghoa ini diawasi oleh sejumlah penjaga dari pihak Indonesia. Mereka terdiri dari 12 orang bersenjata api dan sekitar 30 orang bersenjata jarak dekat. Pada saat kunjungannya tanggal 28 Oktober 1947, pasukan Belanda menemukan sekitar 500 orang Tionghooa di perkebunan Juliana. 

Saat itu, tentara Indonesia telah meninggalkan tempat tersebut sepekan sebelumnya. Pasukan Belanda menemukan perkebunan teh Juliana dalam keadaan hancur. Pihak Belanda menduga itu ulah pasukan Indonesia karena ditemukan beberapa bom pesawat bekas Jepang yang digunakan untuk meledakan pabrik teh Juliana.

Hancurnya pabrik teh Juliana dikabarkan dalam surat kabar De Tijd terbitan 5 November 1949. Penghancuran kebun tersebut menyebabkan kerugian yang besar, manajemen perusahaan tersebut memutuskan menjual perkebunan Juliana  dan memilih melanjutkan pembangunan perkebunan Dayeuhmanggung.   

 

Sumber materi :Youtube/Kodar Solihat

Sumber foto : pinterest/perkampungan di sekitar perkebun juliana


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.