Statistik Pemerintah Kerap Diragukan Secara Ilmiah
Berbagai data ekonomi seperti inflasi, GDP, dan pengangguran dari statistik pemerintah terus dipertanyakan akurasinya oleh para ahli.
Statistik yang dikeluarkan pemerintah sering kali menjadi rujukan utama dalam menilai keadaan ekonomi, mencakup dari data pengangguran, tingkat inflasi, hingga pertumbuhan PDB. Namun, semakin banyak pakar, baik dari kalangan akademisi maupun ekonom yang menilai bahwa keakuratan data perlu ditinjau ulang karena adanya kekurangan dalam metodologi serta kemungkinan campur tangan politik.
Baca juga: Dorong Investasi, Bupati Garut Ingin Naikkan PDRB
Data Pengangguran
Penghitungan data pengangguran dianggap tidak menggambarkan realita karena tidak memasukkan kelompok pekerja yang telah menyerah mencari kerja (discouraged workers). Hal ini membuat angka statistik pemerintah terlihat lebih baik dari pada yang sebenarnya.
Angka Inflasi
Dalam laporan inflasi seperti Consumer Price Index (CPI), pemerintah menggunakan metode substitusi yang menganggap bahwa masyarakat akan memilih produk lebih terjangkau. Hal ini secara teknis menurunkan angka inflasi, meskipun daya beli masyarakat menurun.
Hitungan PDB
Statistik pemerintah dalam perhitungan PDB memasukkan nilai-nilai yang tidak terlihat seperti imputed rental income atau interest income. Bahkan kegiatan ekonomi yang tidak formal, pekerjaan rumah tangga, serta sukarela tidak masuk dalam perhitungan, sehingga angka PDB tampak lebih tinggi dari kenyataan sesungguhnya.
Penjualan Eceran
Data mengenai penjualan eceran hanya mengukur total nilai uang, bukan jumlah barang yang dibeli. Jika inflasi pada perhitungan terlalu rendah dalam perhitungan, maka penjualan akan terlihat meningkat, padahal mungkin volume barang yang terjual justru menurun.
Laporan Defisit
Statistik pemerintah mengadopsi sistem cash accounting yang tidak mencakup seluruh kewajiban fiskal seperti jaminan sosial dan biaya kesehatan. Jika menggunakan sistem GAAP (akuntansi akrual), sebetulnya defisit lebih besar dari pada yang dilaporkan.
Baca juga: Payment ID, Sistem Baru BI untuk Deteksi Keuangan Warga
Nah Warginet, penting untuk memahami kekurangan dalam statistik pemerintah penting agar tidak mudah terjebak oleh angka-angka yang tampak mengesankan di permukaan. Selalu bersikap kritis terhadap penyajian ekonomi, termasuk data pengangguran, inflasi, PDB, serta defisit anggaran. Kesejahteraan yang sejati tidak cukup diukur dengan angka, tetapi harus dirasakan di kehidupan sehari-hari.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.