Beranda Bedah Buku Sabalakana, Novel Sunda yang Bercerita Tentang Wabah Aneh
ADVERTISEMENT

Bedah Buku Sabalakana, Novel Sunda yang Bercerita Tentang Wabah Aneh

6 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Bedah Buku Sabalakana, Novel Sunda yang Bercerita Tentang Wabah Aneh, Source: galuh-purba.com

Bedah Buku Sabalakana mengulas novel Sunda karya Dadan Sutisna tentang wabah kejujuran aneh yang dibalut humor, satir, dan kritik sosial khas budaya Sunda.

Novel Sunda Sabalakana menyajikan cerita unik tentang wabah aneh yang memaksa masyarakat berkata secara jujur tanpa filter. Fenomena ini mengguncang tatanan sosial, keluarga, hingga percintaan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda, namun dikemas secara ringan dan sarat akan pesan kritis.

Baca juga: Daftar 10 Buku Indonesia Terpopuler, Ada yang Udah Kamu Baca Belum?

Detail Novel Sabalakana

Novel Sabalakana merupakan karya dari Dadan Sutisna yang ditulis menggunakan bahasa Sunda dengan gaya khas, komunikatif, serta penuh humor. Genre fiksi satir yang dibawanya membuat cerita terasa lebih ringan untuk dibaca, namun tetap menyimpan pesan sosial yang kuat dan relevan bagi pembaca lintas usia.

Diterbitkan oleh Pustaka Jaya, novel ini memperoleh respons positif dari pembaca hingga pemerhati sastra Sunda. Cerita yang sederhana namun berani dalam menyampaikan kritiknya, menjadikan Sabalakana sebagai salah satu novel Sunda yang dianggap membawa pembaruan dalam cara bertutur dan pemilihan tema.

Sinopsis Wabah Sabalakana

Cerita dalam novel ini berfokus pada kehidupan Ujang Kusen, anak dari Haji Samsudin, yang menikah dengan Nyi Rapiah, putri dari Haji Abdul Raup. Awalnya kehidupan rumah tangga mereka berjalan dengan normal, hingga wabah Sabalakana menyebar dan mengubah tingkah laku masyarakat sekitar.

Wabah tersebut membuat setiap orang yang tertular menjadi terlalu jujur serta tidak mampu menyembunyikan perasaan maupun rahasia pribadinya. Konflik memuncak ketika Aom Usman secara terbuka menyatakan perasaannya kepada Nyi Rapiah, sementara Ujang Kusen dipaksa mengakui rahasia yang selama ini disimpannya.

Pesan Sosial dalam Sabalakana

Melansir dari Diksia, novel Sabalakana mengangkat kritik sosial terhadap kemunafikan, perselingkuhan, serta kebiasaan menutup-nutupi kebenaran yang sering terjadi dalam kehidupan sosial. Kejujuran digambarkan sebagai nilai penting yang ternyata juga dapat menimbulkan konflik.

Melalui humor dan sindiran halusnya, Dadan Sutisna menunjukkan bahwa kejujuran membutuhkan kebijaksanaan dan empati. Tanpa keduanya, kejujuran justru bisa melukai orang lain serta merusak hubungan dalam masyarakat, sebagaimana digambarkan dalam konflik para tokoh tersebut.

Baca juga: Wajib Dibaca! 7 Rekomendasi Buku Biar Kamu Berpikir Lebih Kritis

Nah Warginet, Sabalakana bukan semata-mata sebagai novel hiburan, melainkan karya sastra Sunda yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna kejujuran dalam kehidupan sosial. Dengan cerita yang ringan, lucu, namun sarat kritik, novel ini layak dibaca sebagai bacaan pendidikan sekaligus pelestarian budaya Sunda.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.