Tradisi Hajat Laut Nelayan Pantai Selatan Garut Sebagai Bentuk Syukur


[Tradisi Hajat Laut Nelayan Pantai Selatan Garut Sebagai Bentuk Syukur Kepada Allah SWT Atas Sumber Daya Alam Melimpah (Foto: Dok. Diskominfo Garut)]

Tradisi Hajat Laut para nelayan di Pantai Selatan Garut diketahui sudah ada sejak berabad-abad lalu. Tradisi hajat laut ini sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas sumber daya alam memilah sebagai mata pencaharian penduduk disana.

 

Pada Senin, (14/8) kemarin, Bupati Garut, Rudy Gunawan berkesempatan menjadi tamu undangan bersama Komandan Kodim (0611 Garut) Letkol Czi Dhanisworo, dan sejumlah tamu undangan terhormat lainnya.

 

Bupati Garut mengungkapkan, jika acara ini menggambarkan kebahagiaan serta rasa syukur para nelayan yang menggantungkan hidup dari laut. Salah satu tradisi yang terus hidup dalam acara ini adalah ritual larungan yang diwariskan berabad-abad oleh nenek moyang.

 

"Kami hari ini turut bergembira dan ikut melaksanakan tasyakur dalam bentuk larungan, yang sudah biasa dilakukan beratus-ratus tahun oleh nenek moyang kami yang ada di Garut (bagian) selatan," ujar Rudy.

 

Kemudian ia juga menambahkan jika Garut sendiri memiliki garis pantai sepanjang 80 kilometer dengan menawarkan panorama indah. Panjang pantai ini juga merupakan rezeki dari Allah SWT.

 

"Meskipun dengan peralatan sederhana, kita dapat menghasilkan produk-produk ikan yang berkualitas, yang di-drop ke Jakarta, di-drop ke Bandung, dan juga kota-kota besar lainnya," imbuhnya.

 

Selain itu, Bupati Garut tidak lupa untuk berdoa agar para nelayan terus diberikan rezeki berkah, perlindungan, dan keselamatan oleh Allah SWT. "Ayo kita bergembira di sini senang di sana senang di mana-mana hatiku senang, untuk para nelayan dengan mendapatkan rezeki yang barokah," ucapnya.

 

Di sisi lain, Ketua Panitia Hajat Laut, Saepudin Al Ansori, menjelaskan, acara ini adalah ungkapan syukur dari para nelayan di Pantai Santolo. Ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan sesama nelayan dan pengusaha serta untuk mendorong kerjasama yang lebih sinergis.

 

Diperkirakan sekitar 700 perahu dengan 1.500 hingga 3.000 nelayan hadir dalam acara ini. Saepudin berharap kehadiran pejabat daerah dapat mempercepat perbaikan dermaga di Pantai Santolo, yang saat ini dalam kondisi dangkal, serta memperbaiki sarana penunjang lain seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) dan pasokan air bersih.

 

"Harapan ke depan nelayan Santolo tetap solid, pengusaha solid, pemerintah pun juga hadir di sana untuk memperbaiki SDM para nelayan yang ada di Kampung Santolo ini," tandasnya.***

 

(FN)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka