Tradisi Pawai Obor di Garut Dalam Menyambut Tahun Baru Hijriah


Tradisi pawai obor biasanya di Garut biasanya dilaksanakan ketika merayakan tahun baru hijriah atau tahun baru islam. Tahun baru hijriah tahun 2023 jatuh pada 19 Juli 2023, esok hari. Biasanya pawai obor ini akan dilaksanakan pada malam harinya. Biasanya pawai obor ini diikuti oleh anak-anak dan jalur pawai obor ini biasanya hanya mengililingi desa.

Pawai obor merupakan bentuk dari semangat yang dihasilkan dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekah ke Madinah yang terjadi pada 1445 tahun lalu. Api yang menyala sebagai simbol dari semangat dalam segala terutama semangat dalam beribadah dah meraih keberkahan dari Allah swt.

Pawai obor sebenarnya sudah ada sejak dari zaman dahulu. Bahkan menurut sejarah, di Indonesia sendiri pawai obor tidak dilaksanakan untuk merayakan tahun baru hijriah saja melainkan dilaksanakan juga ketika menyambut hari besar islam lainnya seperti hari raya Idul Fitri. Jika dilihat dari sejarahnya, pawai obor sudah ada sejak tahun 1888.

Pada tahun 1888 ketika terjadinya Perang Geger Cilegon terdapat pasukan pembawa obor yang terdiri dari barisan para ulama, santri hingga petani yang saat itu sedang melakukan protes kepada Belanda atas perlakuan tidak manusiawi yang telah dilakukan oleh Belanda kepada mereka.

Pasukan obor ini dipimpin oleh KH. Wasid, pasukan obor ini melakukan hak yang dilarang oleh Pemerintah Belanda yakni tahrim dan adzan sebagai bentuk penolakan keseman-menaan yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda. Oleh karena itu, berdasarkan peristiwa Perang Geger yang terjadi di Cilegon ini pada tahun 2007 pawai obor mulai dilaksanakan di Garut sebagai simbol semangat dalam menyambut tahun baru hijriah. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka