Wabup Garut Minta Organisasi Profesi Pencukur Rambut Miliki Kode Etik

Wabup Garut Minta Organisasi Profesi Pencukur Rambut Miliki Kode Etik

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan sudah saatnya organisasi profesi pencukur rambut miliki kode etik. Menurutnya, profesi pencukur rambut di Garut anggotanya sudah memiliki keahlian yang profesional.

Hal itu diungkapkan saat ia menghadiri acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Ketua Umum Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG) di Banyuresmi, Garut, Jum'at (31/12/2021).

"Harus bangga karena ini adalah profesi, karena ini adalah hal yang tentu tinggal nanti bikin aja kayak kode etiknya, karena organisasi profesi itu harus ada kode etik," tutur Helmi.

Menurutnya, PPRG termasuk organisasi profesi karena anggotanya merupakan orang terlatih. Ia juga mengungkapkan, saat kecil pernah belajar cukur rambut namun tidak bisa-bisa.

"Cukur itu kayak yang mudah, 5 menit selesai ya. Tapi kalau belum diajarkan, belum dilatih sulit, kenapa? Saya waktu kecil saya pernah diajarkan nyukur tapi teu bisa-bisa," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PPRG periode 2021-2026, Abdul Maman mengungkapkan pihaknya memiliki satu program unggulan. Program Pendidikan dan Latihan (Diklat) cukur rambut bagi para siswa di jenjang SMA sederajat.

"Kami akan menawarkan ke sekolah-sekolah untuk mengadakan ekstrakurikuler (bidang cukur rambut), mudah-mudahan pihak sekolah pun responnya bagus gitu Pak. Nanti kami akan menciptakan tukang cukur-tukang cukur yang handal, kalau bisa kami akan apa bersertifikat gitu Pak," ungkap Abdul.


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.