Waspada! Demam Berdarah Mengintai di Musim Hujan, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat


Indonesia merupakan negara tropis yang masih menjadi wilayah endemis demam berdarah dengue (DBD). Setiap tahunnya, Indonesia belum lepas dari kasus baru DBD bahkan sampai menyebabkan kematian.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan penelitian pada 2019 tentang DBD. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kasus demam berdarah berkorelasi dengan tingginya kelembapan udara. Wilayah tropis sangat cocok bagi nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.

Data Kementerian Kesehatan per minggu ke-43 tahun 2021, tercatat 37.646 kasus demam berdarah dengan suspek mencapai 40.172 kasus, dan 361 penderita di antaranya meninggal dunia.

Demam Berdarah termasuk penyakit yang dapat menular kepada anak-anak di bawah 15 tahun hingga orang dewasa.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setiap tahunnya sekitar 100-400 juta orang di seluruh dunia terinfeksi Demam Berdarah. 22 ribu di antaranya meninggal dunia.

Dokter pakar penyakit tropik dan infeksi dr. Ronald Irwanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM mengatakan, terdapat tiga fase penderita DBD.

Fase Penderita DBD

Pertama fase demam, gejalanya muncul pada hari pertama sampai hari ketiga akibat inveksi dari  nyamuk aedes aegypti yang menularkan virus dengue. Gejalanya seperti demam tinggi, sakit kepala nyeri sendi, dan nyeri otot.

Kedua fase kritis, terjadi pada hari keempat menuju hari ketujuh. Demam yang dialami pasien mulai turun, namun fase ini paling berbahaya karena dapat menyebabkan pendarahan di berbagai organ tubuh. Pendarahan bisa terjadi di mana saja seperti di hidung (mimisan), gusi, telinga, saluran pencernaan dan lainnya. Pada fase ini dapat sampai terjadi kematian akibat tidak mendapatkan perawatan tepat.

Ketiga fase pemulihan, di mana pasien akan mengalami demam sekali lagi sampai hilang dan sehat kembali. Pada fase ini pasien akan mengalami kenaikan trombosit dan virus akan mati dengan sendirinya.

Dokter Ronald mengatakan bahwa sebenarnya penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya atau self-limiting disease.

Namun masyarakat harus tetap waspada lantaran pada fase kritis, membutuhjan perawatan medis. Jika terlambat, penyakit demam berdarah dapat berujung pada kematian.

Langkah Pencegahan :

  1. Menjaga kebersihan lingkungan seperti menguras genangan air, mengatur cahaya dan ventilasi udara dalam rumah, serta hindari kebiasaan menggantung pakaian di ruangan rumah yang berpotensi menjadi tempat istirahat nyamuk.
  2. Mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk atau lotion anti nyamuk.
  3. Melakukan penyemprotan disinfektan atau fogging untuk memberantas nyamuk.

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka