All Eyes on Rafah, Gerakan Bela Palestina yang Ramai di Media Sosial
Saat ini jagat sosial media diramaikan dengan gerakan “All Eyes on Rafah” yang merupakan gerakan bela Palestina. All Eyes on Rafah atau Semua Mata Tertuju pada Rafah menjadi tren di media sosial terutama di media Instagram dan X. Di Instagram sendiri postingan tentang All Eyes on Rafah ini sudah 30 juta kali di Instagram Story.
Gerakan All Eyes on Rafah ini sebagai kecaman terhadap serangan keji Israel pada 26 Mei 2024 ke pengungsian Rafah di mana serangan menewaskan 45 orang Palestina. Bahkan serangan ini tidak dilakukan sekali, namun berkali-kali sehingga korban terus berjatuhan.
Akibat serangan ini warga Palestina harus mengungsi lagi meskipun sudah tidak ada tempat yang dituju untuk mengungsi. Gerakan All Eyes on Rafah ini bertujuan untuk mengajak warga dunia untuk menarik perhatian masyarakat dunia agar memperhatikan dan peduli apa yang terjadi di Palestina, terutama di Rafah.
Selain itu, All Eyes on Rafah ini juga bertujuan untuk meningkatkan dukungan global dan menarik para tokoh terkemuka agar mereka menyuarakan keadaan Palestina untuk menarik lebih banyak dukungan. Slogan All Eyes on Rafah ini pertama kali disebutkan oleh Rik Peeperkorn, Pakar Kesehatan di WHO.
Gerakan All Eyes on Rafah ini juga sebagai bentuk kritik keras terhadap ziones Israel yang kejam dan masih denial apa yang ia lakukan adalah bentuk dari genosida. Bahkan hingga saat ini Israel dan Amerika masih menolak surat penangkapan Benjamin Netanyahu dari Internatinational Criminal Court.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.