Anak Stunting di Garut Dapat Bantuan Pangan Bergizi Selama 90 Hari

Pemerintah Kabupaten Garut, memberikan asupan makanan bergizi selama 90 hari untuk mengatasi anak yang masuk indikator gagal tumbuh atau stunting. Nantinya, diharapkan anak-anak penderita stunting bisa tumbuh dengan normal dan sehat.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes)  Garut Tri Cahyo Nugroho menyampaikan, pemberian makanan tambahan (PMT) itu dalam rangka implementasi program T.O.S.S (Temukan, Obati, Sayangi, balita Stunting).

Pihaknya berencana dalam mendistribusikan PMT tersebut dapat dilakukan secara cepat ke sasaran balita stunting untuk tiga bulan ke depan.

“Pemberian PMT itu dilakukan tiga sampai enam bulan, jadi setelah tiga bulan kita evaluasi hasilnya," kata dia usai Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Garut di Garut, Rabu (3/8/2022).

Ia menyampaikan, selama Juni 2022 pemeritah daerah sudah melakukan bulan pemeriksaan terhadap anak stunting untuk selanjutnya dilakukan pengobatan, termasuk diberi asupan gizi yang seimbang agar anak bisa tumbuh sehat.

Tri menyebutkan, asupan gizi yang diberikan pemerintah di antaranya susu, telur, dan jenis makanan lainnya yang memberikan manfaat bagi pertumbuhan anak.

"Anggaran untuk membelikan PMT berupa telur dan susu, dan mudah mudahan minggu ini minggu depan barang sudah berdatangan,” ucapnya.

Ia mengatakan, dipilihnya susu dan telur berdasarkan hasil riset memiliki nilai gizi yang cukup bagus untuk anak yang mengalami stunting. Adapun pemberiannya dalam rentang waktu selama tiga sampai enam bulan.

Pada tahap awal, kata dia, anak yang menderita gagal tumbuh atau kekurangan gizi akan diberikan telur sebanyak 30 butir serta susu pangan olahan untuk keperluan medis khusus.

"Susu khusus yang PKMK rekomendasi dari Kementerian Kesehatan yang kita pilihkan nilai gizinya lebih bagus, dan memang diperuntukkan untuk intervensi stunting, serta daya serapnya tinggi dan risiko diarenya rendah," ujarnya.