Bukan Hanya Sekadar Camilan, Rengginang Miliki Makna Simbol yang Menarik


Ranginang merupakan hidangan tradisional. Kudapan ini identik pada masa lebaran. Tak jarang, kita kerap tertipu ketika melihat kaleng kue yang ternyata berisi rengginang. Rengginang merupakan sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan yang dibentuk bulat dan dikeringkan dengan dijemur di bawah panas matahari. Kemudian adonan tersebut digoreng panas dalam minyak goreng. 

Asal-usul dari rengginang selalu menjadi perdebatan. Sebagian orang mengatakan bahwa rengginang berasal dari Betawi, tetapi sebagian lagi mengatakan bahwa asalnya dari Jawa. Padahal rengginang berasal dari Jawa Barat dan Banten.

Mulanya, rengginang tidak sengaja dibuat. Berawal dari masyarakat Jawa Barat yang ingin membuat tape ketan. Namun, karena raginya tidak ada dan beras ketan sudah terlanjur dikukus, adonan tersebut dijemur dan dijadikan sebagai kerupuk. Mulai dari sana, istilah ranginang berubah menjadi rengginang dan dikenal luas oleh masyarakat. 

Rengginang bukan hanya sebagai cemilan biasa. Cemilan ini dikenal sebagai simbol persatuan dan kemakmuran. Hal tersebut karena rengginang terbuat dari beras ketan yang lengket satu sama lain dan tidak mudah terpisah. Simbol kemakmuran karena pada rengginang yang terdapat beras dan ketan membawa kemakmuran bagi manusia sebagai sumber utama kehidupan. 

Rengginang juga merupakan kuliner yang meraykat, terbuat dari bahan-bahan yang simpel, mudah, dan murah menjadikan makanan ini memiliki harga yang murah. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka