Ke Mana Perginya Kunang-Kunang? Apakah Mereka Terancam Punah?
Kunang-kunang, serangga bercahaya yang dulu mudah ditemui saat malam tiba, kini makin sulit dijumpai. Meskipun tergolong keluarga kumbang (ordo Coleoptera) dan terdiri dari lebih dari 2.000 spesies di seluruh dunia, banyak di antaranya kini terancam punah.
Apa penyebabnya? Ini beberapa faktor utama:
1. Polusi Cahaya
Kunang-kunang membutuhkan kegelapan alami untuk kawin dan berkembang biak. Namun, cahaya buatan (Artificial Light at Night/ALAN) dari lampu-lampu di kota dan pedesaan mengganggu sinyal cahaya mereka, yang berdampak langsung pada penurunan populasi.
2. Hilangnya Habitat Alami
Perubahan fungsi lahan, seperti hutan yang dibuka menjadi perkebunan atau taman buatan, menghancurkan lingkungan tempat tinggal kunang-kunang. Mereka kehilangan tempat berkembang biak dan sumber makanan, membuat banyak spesies tak mampu bertahan.
3. Pestisida
Pestisida yang digunakan di lahan pertanian tak hanya membunuh hama, tapi juga serangga lain yang tidak ditargetkan, termasuk kunang-kunang. Racun ini berbahaya, terutama bagi larva kunang-kunang yang hidup di tanah dan air.
4. Perubahan Iklim
Banjir, suhu ekstrem, dan naiknya permukaan laut—semua dampak dari perubahan iklim—mengganggu habitat lembap yang menjadi tempat hidup ideal kunang-kunang. Tanpa lingkungan yang sesuai, populasi mereka terus merosot.
5. Kurangnya Kepedulian
Meski punya keunikan luar biasa, upaya pelestarian kunang-kunang masih minim. Banyak orang belum sadar bahwa menjaga lingkungan berarti juga menjaga keberlangsungan spesies ini.
Pelestarian kunang-kunang tak cukup hanya dengan melepaskan mereka ke alam. Kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem: kurangi polusi cahaya, hentikan penggunaan pestisida berlebihan, dan pertahankan habitat alami.
Mari jaga cahaya alami malam hari, agar cahaya kunang-kunang tak benar-benar padam.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.