Beranda Bupati Garut Minta Warga Kosongkan Kampung yang Rawan Diterjang Banjir

Bupati Garut Minta Warga Kosongkan Kampung yang Rawan Diterjang Banjir

2 tahun yang lalu - waktu baca 2 menit

Bupati Garut Rudy Gunawan meminta warga yang tinggal di pemukiman rawan diterjang banjir bandang untuk dikosongkan dari bangunan rumah karena berbahaya. Ia mencontohkan perkampungan di sekitar bantaran Sungai Cimanuk. 

"Ini harus dikosongkan, makanya dengan kejadian ini ada hikmahnya. Kami akan melakukan secara humanis," kata Bupati seperti dikutip dari ANTARA, Selasa(19/7/2022). 

Rudy menyebut daerah bantaran Sungai Cimanuk, salah satunya di Kampung Cimacan, merupakan kawasan rawan banjir bandang dari luapan sungai. 

Ia menegaskan, apabila daerah itu tidak segera dikosongkan akan membahayakan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Sebab, kata dia, daerah tersebut merupakan zona merah sehingga rawan terjadi banjir.

"Iya pasti terulang, daerah ini kan sudah dinyatakan daerah merah, makanya kami ini kan mengganti tanah (warga), mereka-mereka di sini kan sudah punya rumah di sana saya ganti (ketika tahun) 2017, (seharusnya) ini harus dikosongkan," ungkapnya.

Bupati menyampaikan, sebelumnya pemukiman warga di sekitar bantaran Sungai Cimanuk sudah direlokasi ke rumah tapak pada musibah banjir bandang tahun 2016 lalu.

Pihaknya pun sudah mengganti tanah warga yang berada di bantaran sungai pada tahun 2017 lalu. Namun kenyataannya, masih ada masyarakat yang kembali menempati Kampung Cimacan dengan alasan rumah yang disiapkan pemerintah terlalu jauh dengan tempat usaha.

"Mereka mengeluh di sana terlalu jauh, kami akan melakukan yang terbaik, karena di sini tidak memungkinkan untuk tinggal," katanya.

Rudy menyampaikan, pihaknya tengah berupaya melakukan rencana aksi secara komprehensif ke depannya dalam rangka mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Garut.

Ia menjelaskan, alasan kawasan itu harus direlokasi karena tempatnya berada lebih rendah daripada aliran Sungai Cimanuk, sehingga ketika debit air tinggi secara otomatis meluap ke permukiman warga.

"Di sini tidak memungkinkan, karena ini 10 meter lebih rendah dari sana di Maktal, akhirnya airnya pasti ke sini," ujarnya.

Rudy menambahkan, persoalan itu tidak hanya di Kampung Cimacan, tetapi ada juga daerah lain yang tentu akan menjadi perhatian pemerintah untuk segera diantisipasi dari ancaman banjir.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.