Cerita Jalur Anyer - Panarukan : Jalan Cadas Pangeran


Jalan Anyer - Panarukan adalah jalur yang menghubungkan pulau Jawa bagian barat hingga pulau Jawa bagian timur yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mempertahankan pulau Jawa. Jalan Anyer - Panarukan yang memiliki panjang 1000 km ini dibangun pada tahun 1808 - 1811 di bawah kekuasan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Willem Daendels.

Jalur Anyer - Panarukan ini melewati salah daerah yakni Sumedang. Pada saat itu Sumedang dipimpin oleh Pangeran Kusumadinata IX atau biasa dikenal dengan sebutan Pangeran Kornel. Pada saat pembangunan Jalan Anyer - Panarukan di area Sumedang yang menjadi jalan raya pos atau disebut (de gorte postweg).

Saat pembangunan tersebut Daendels memerintahkan warga Sumedang, Subang, Tasikmalaya hingga Indramayu untuk membangun jalan tersebut. Kemudian beredar isu kerja paksa yang melibatkan warga Sumedang hingga kabar ini sampai ke telinga Pangeran Kornel.

Untuk menghentikan kerja paksa ini Pangeran Kornel mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Willem Daendels. Saat bertemu dengan Daendels mereka berjabat tangan, namun saat berjabat tangan, tangan kanan Pangeran Kornel menodongkan kris kepada Daendels sebagai bentuk perlawanan.

Kejadian ini kemudian diabadikan dengan dibangunya patung yang melambangkan kejadian tersebu. Patung tersebut berupa Pangeran Kornel dan Daendels yang sedang berjabat tangan. Patung ini masih bisa dilihat di jalan Cadas Pangeran. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka