Dapur Program MBG di Garut Ditutup Sementara Pasca Insiden Keracunan Massal
GARUT – Operasional dapur penyedia menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di bawah naungan Yayasan Al Bayyinah 2, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, telah dihentikan sementara. Keputusan ini diambil menyusul insiden dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di wilayah tersebut.
Insiden ini terungkap setelah sejumlah siswa yang mengonsumsi hidangan dari dapur tersebut mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing.
Baca Juga: Klarifikasi BGN: Jumlah Korban Keracunan MBG di Garut Bukan 500 Tapi 150 Pelajar
Sebagian besar korban merupakan siswa sekolah dasar (SD), meskipun ada juga yang berasal dari tingkat SMP hingga SMA. Berdasarkan laporan, puluhan siswa bahkan harus dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Pihak berwenang, termasuk Polres Garut dan Dinas Kesehatan (Dinkes), telah turun tangan untuk melakukan penyelidikan mendalam. Sampel makanan dari dapur tersebut telah diambil dan dikirim ke laboratorium untuk pengujian guna memastikan penyebab pasti keracunan.
Baca Juga: Korban Dugaan Keracunan MBG di Garut Bertambah Jadi 657 Siswa
Anggota DPRD Garut juga menyoroti kasus ini sebagai peringatan serius. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan terhadap seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna memastikan keamanan dan kebersihan pangan yang disajikan kepada para siswa. Penutupan sementara dapur ini diharapkan dapat menjadi momentum evaluasi total terhadap program MBG agar kejadian serupa tidak terulang.
Saat ini, seluruh korban dilaporkan dalam kondisi membaik setelah mendapatkan penanganan medis. Namun, penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti insiden ini masih terus berjalan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak akan perlunya sinergi dan pengawasan ketat dalam menjalankan program yang menyangkut kesehatan dan keselamatan anak-anak.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.