Beranda Korban Dugaan Keracunan MBG di Garut Bertambah Jadi 657 Siswa
ADVERTISEMENT

Korban Dugaan Keracunan MBG di Garut Bertambah Jadi 657 Siswa

17 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Korban Dugaan Keracunan MBG di Garut Bertambah Jadi 657 Siswa (Ilustrasi: Pinterest/ Istimewa)

GARUT – Jumlah korban dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, terus bertambah, mencapai 657 siswa.

Para korban berasal dari empat sekolah berbeda: SMA Siti Aisyah, MA Maarif Cilageni, SMP Siti Aisyah, dan SDN 2 Mandalasari. Saat ini, 10 siswa dilaporkan masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.

Baca Juga: Sorotan Serius: Rentetan Kasus Keracunan Program 'Makan Bergizi Gratis' Terus Berulang, Garut Salah Satunya

Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, membenarkan adanya peningkatan jumlah korban ini. Menurutnya, temuan ini didapat setelah tim kesehatan melakukan penelusuran di empat sekolah yang menerima program MBG tersebut.

"Berdasarkan penelusuran petugas, ada peningkatan kasus dugaan keracunan MBG di empat sekolah. Tercatat ada 657 korban, dengan 10 pelajar masih dirawat inap. Sementara itu, 9 orang sudah diperbolehkan pulang karena kondisi mereka membaik," jelas Leli kepada awak media pada hari Jumat (19/9).

Gejala yang dialami para korban hampir seragam, meliputi sakit perut, pusing, mual, muntah, dan diare. Meskipun gejala yang dialami tidak terlalu parah, Dinas Kesehatan tetap melakukan langkah cepat dengan mengirimkan obat-obatan dan tenaga medis ke lokasi.

Baca Juga: 569 Pelajar di Garut Keracunan, Diduga Akibat Menu "Makan Bergizi Gratis"

"Kami tidak bisa berspekulasi tentang penyebab keracunan ini. Karena itu, kami sudah mengambil sampel makanan dan mengirimkannya ke laboratorium di Bandung untuk diuji," kata Leli. "Hasilnya masih kami tunggu karena sampel baru dikirim kemarin."

Leli menambahkan bahwa sebagian besar korban keracunan tambahan ini tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, karena gejala yang mereka alami tergolong ringan dan tidak membahayakan. Pihak Dinkes Garut akan terus memantau kondisi para pasien yang masih dirawat hingga pulih sepenuhnya.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.