569 Pelajar di Garut Keracunan, Diduga Akibat Menu "Makan Bergizi Gratis"
Garut- Ratusan pelajar di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gejala keracunan massal setelah mengonsumsi menu dari program "Makan Bergizi Gratis" (MBG). Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut menunjukkan bahwa jumlah korban terus bertambah, mencapai angka 569 orang dari empat sekolah yang berbeda.
Peristiwa ini diketahui terjadi setelah para pelajar menyantap makanan yang disediakan pada hari Selasa, 16 September 2025. Gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing, mulai dirasakan mereka secara bertahap sejak Rabu dini hari. Peningkatan jumlah korban ini didapat setelah Dinkes menerima laporan dari beberapa sekolah lain di wilayah Kecamatan Kadungora.
Baca Juga: Polres Garut Selidiki Dugaan Keracunan Massal MBG Ratusan Siswa di Kadungora
Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr. Leli Yuliani, menjelaskan bahwa para pelajar yang keracunan berasal dari dua sekolah yang berada di bawah satu yayasan, serta satu Sekolah Dasar (SD) dan satu Madrasah Aliyah.
Meskipun sebagian besar korban hanya mengalami gejala ringan, sebanyak 30 orang harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.
Pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan Garut telah bergerak cepat untuk menyelidiki penyebab pasti dari insiden ini. Sampel makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan telah diamankan dan diserahkan ke laboratorium. "Kami telah mengambil sampel makanan dan akan segera diuji di Lembaga Aplikasi dan Inovasi Sains Data (Lapisda), Bandung," ujar Kadinkes Garut, dr. Leli kepada awak media.
Proses uji laboratorium diperkirakan akan memakan waktu hingga 7 hari untuk mendapatkan hasil yang akurat. Sementara itu, pihak kepolisian juga terus melakukan pendalaman dengan meminta keterangan dari para saksi dan pihak terkait.
Baca Juga: Dewan Pendidikan Garut: Fosil Birokrasi atau Jembatan Partisipasi?
Kasus keracunan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Pihak berwenang memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan para pelajar yang menjadi korban akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
Perkembangan lebih lanjut mengenai penyebab pasti keracunan ini akan terus diinformasikan kepada masyarakat setelah hasil uji laboratorium keluar. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.