Dibalik Tradisi Sawer Panganten Sunda Mengandung Nasihat Untuk Kehidupan Rumah Tangga


[Illustration : youtube.com/purnamaproduction]

Nyawer yang artinya menaburkan atau membagikan benda-benda kecil pada orang lain, punya makna mendalam loh. Saweran ini biasanya ditaburkan oleh orang tua mempelai. Sebagian orang percaya bahwa membagikan barang-barang ini dapat mengajarkan kedua calon mempelai untuk hidup bahagia di rumah mereka sendiri dan tidak lupa untuk selalu memberi bantuan kepada orang-orang yang kurang beruntung.

Beberapa benda atau bahan yang biasa digunakan untuk sawer memiliki arti tertentu. Misalnya, kunyit yang berwarna kuning adalah emas, yang menandakan bahwa pasangan akan memiliki banyak uang.

Bagi orang Sunda, beras adalah makanan utama. Mereka menganggap beras sebagai simbol kesejahteraan dan kebahagiaan. Uang logam juga dianggap sebagai simbol kekayaan. Selain itu, harapan dari bunga-bunga adalah agar nama dan perilaku kedua mempelai tetap harum.

Selain itu ada permen yang sekarang menggantikan gula merah. Ini menunjukkan bahwa kehidupan rumah tangga harus senantiasa berjalan dengan cara yang manis dan harmonis. Sirih adalah salah satu item yang digunakan sebagai doa agar pasangan menjadi rukun dan saling memahami. 

Permen manis juga menjadi doa agar kehidupan mempelai selalu harmonis. Yang tidak dapat dilupakan dari prosesi sawer adalah "Kidung Nasihat". Nyanyian kidung yang berisi nasihat sebagai bekal untuk hidup di rumah akan membuat prosesi semakin khidmat. Beberapa tembang juga mengandung jokes tentang penganten baru.***

 

Sumber: Kurniawan, O. (2019)

 

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.