Domba Garut Pada Masa Kolonial


Domba Garut merupakan hewan kebanggaan masyarakat Garut, domba Garut ini merupakan hewan atraksi dan juga hewan hias. Di Garut domba ini merupakan tokoh utama dari kesenian domba adu. Secara fisik domba Garut memiliki ciri khusus seperti tanduknya yang tebal dan melingkar, tubuhnya yang kekar dan berisi serta bulunya yang bersih ini menjadikan domba Garut sebagai hewan yang eksotis.

Sejarah domba Garut ini cukup panjang, bahkan domba Garut sudah ada sejak tahun 1900-an. Awal mulai sejarah domba Garut dimulai pada tahun 1864 yang dimana pada saat itu pemerintah Hindia Belanda mengimpor domba jenis domba merino dari Australia. Domba merino merupakan domba asli spanyol yang memiliki bulu tebal yang biasa dijadikan sebagai bahan untuk benang wol.

Di Garut, domba merino ini diterima dan diurus oleh Karel Frederik Holle yang merupakan Kepala Perkebunan Teh Waspada. Terjadi perkawinan silang antara domba merino dengan domba lokal Garut. Kawin silang domba merino dengan domba lokal Garut ini tidak serta-merta menghasilkan domba Garut, hasil dari kawin silang ini kemudian disilangkan lagi dengan domba Cape dan berhasil menghasil domba unggul yang saat ini dikenal sebagai domba Garut.

Namun, banyak peniliti yang mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada penjelasan ilmiah mengenai kawin silang yang terjadi sehingga menghasilkan domba Garut yang merupakan salah satu jenis domba yang unggul. Bahkan ada peniliti yang mengatakan bahwa domba Garut ini bukanlah domba hasil kawin silang melainkan domba asli dari Garut yang berasal dari daerah Cibuluh, Cikandang, Cikajang.

Sedangkan kesenian adu ketangkasan domba Garut ini sudah ada sejak abad ke 19, bahkan surat kabar De Preanger-bode yang terbit pada tahun 1897 pernah memberitakan aktivitas adu domba yang dilaksanakan di Alun-Alun Garut. Di masa Hindia Belanda sebaran domba terbesar di seluruh Hindia Belanda berada di wilayah Priangan. Di wilayah Priangan ini terdapat 364.176 ekor domba pada tahun 1921.

Di tahun 1920-an harga domba Garut terbilang cukup tinggi bila dibandingkan dengan harga domba jenis lainnya, harga satu ekor domba Garut dibanderol sebesar 100-150 gulden. Sebagian besar yang membeli domba Garut di masa kolonial adalah warga Belanda ataupun warga Eropa lainnya yang gemar memilhara hewan-hewan eksotis.

 

Sumber: C.Devandra dan McLeroy, Goat and Sheep Production in Tropics 1982

 

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka