Dosen dan Mahasiswa UNIGA Dukung Kemandirian Lembaga Kober Dengan Inovasi Alat Bertenaga Surya


Dosen dan Mahasiswa UNIGA, mendukung Kemandirian Lembaga pendidikan dini dengan Inovasi Alat Pengering Tanaman Obat Bertenaga Surya.

 

Dalam praktiknya Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Garut yang diketuai oleh apt. R Aldizal Mahendra Rizkio S M. Farm dari Fakultas MIPA, beserta timnya Framesti Frisma M. Si dari FMIPA dan Dr Nenden Munawaroh M. Pd.I dari FPIK telah melaksanakan pengabdian di Kober Nurul Huda Desa Dangiang, Cilawu Garut. Kegiatan ini berlangsung selama beberapa waktu dan puncak kegiatannya pada tanggal 26 Agustus 2023 dan 7 Oktober 2023.

 

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan kegiatan yang didanai oleh Kemdikbud Ristek RI tahun 2023. Pada tahun ini 5 tim dari Universitas Garut mendapatkan pendanaan PKM untuk mengaplikasikan keilmuan demi kemajuan masyarakat.

 

Kegiatan ini mengambil tema Peningkatan Kemampuan Manajemen dan Kemandirian Ekonomi Lembaga Melalui Pengolahan Tanaman Obat Berbasis Teknologi Solar Dehydraror pada Kober Nurul Huda. Sasaran mitra yang dituju adalah Kelompok Belajar Nurul Huda, sebuah satuan pendidikan di Desa Dangiang di kaki Gunung Cikuray yang terletak cukup jauh dari pusat kota. 

 

Mitra merupakan satuan pendidikan yang masih baru dan belum memiliki murid yang banyak sehingga memerlukan peningkatan baik dalam segi manajerial maupun peluang peluang ekonomi lainnya.

 

Pada 27 Agustus lalu dilaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Mutu Pendidikan bersama Dr Nenden Munawaroh M. Pd.I dengan luaran berupa peningkatan kemampuan manajerial lembaga di pendidikan.

 

Sebagai hasilnya, Kober Nurul Huda telah mampu menjalankan akreditasi dan tengah menunggu hasilnya. Untuk bidang kemandirian Lembaga dilakukan kegiatan pelatihan dan workshop pada tanggal 7 Oktober di Kober Nurul Huda dengan tema Pelatihan Pembuatan Simplisia menggunakan Teknologi Solar Dehydraror dengan narasumber apt. R Aldizal Mahendra Rizkio S M. Farm.***

 

"Simplisia adalah tanaman obat yang sudah dikeringkan. Apabila diolah dengan cara yang benar dapat menghasilkan produk dengan nilai ekonomi 5 kali lipat dibandingkan yang mentah," demikian menurut dosen sekaligus Ketua tim pengabdian tersebut.

 

Dalam pelatihan ini diperagakan juga cara penggunaan alat solar Dehydraror yaitu alat pengering simplisia ramah lingkungan hasil penelitian tim peneliti dari FMIPA Uniga.

 

"Alat ini adalah hasil penelitian kami, mampu membuat simplisia yang kering dan bebas dari kontaminasi dengan hasil yang lebih baik dan tentunya bebas biaya karena hanya menggunakan tenaga matahari. Sehingga cocok digunakan di UMKM," tambahnya.

 

Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan pengolahan produk tanaman obat yang dibawakan oleh Framesti Frisma S M. Si., dosen dari tim yang sama. Dalam kegiatan ini peserta diajarkan cara membuat produk olahan dari tanaman kunyit yang segar atau kering. Kunyit segar diolah menjadi minuman serbuk instan kunyit asam, kunyit kering diolah menjadi bumbu dapur dan teh celup.

 

"Ini adalah kekayaan alam di Dangiang yang kalau diolah dapat bernilai jauh lebih tinggi. Kunyit di sini gratis tapi kalau diolah jadi minuman instan dapat dijual sampai Rp 90.000,- per kg. Mudah-mudahan dapat menambah pemasukan baik bagi lembaga maupun bagi peserta sekalian," ujar dosen dengan bidang keahlian teknologi farmasi itu.

 

Kegiatan ini mendapatkan respon baik dari mitra dan juga tim pelaksana. "Kami bersyukur sekali dengan kegiatan ini sehingga banyak hal yang didapatkan baik oleh lembaga, guru-guru, orang tua dan tentunya akan sampai pada murid-murid kami disini nantinya, " ujar Iqbal Nurjamal, Kepala Sekolah Kober Nurul Huda.

 

Kegiatan ini juga melibatkan tim mahasiswa dari FMIPA Uniga sebagai implementasi dari kurikulum kampus merdeka, merdeka belajar. Tim mahasiswa ini terdiri dari Gilang Gunawan, Rizky Maulana, Raisya Arifah, Riandi Palawah dan Zidni Tazkia.

 

"Kami mendapat banyak sekali pengalaman yang tidak bisa didapatkan di bangku perkuliahan dari penyampaian materi ataupun pembelajaran langsung di masyarakat dan ini akan menjadi bekal bagi studi kami," kata Riandi, salah seorang mahasiswa yang terlibat kegiatan ini.***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka