Empat Gempa Beruntun Guncang Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
pat gempa tektonik terjadi secara beruntun pada Kamis, 21 November 2024, mengguncang wilayah Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Getarannya terasa lemah dan hanya dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat yang berada di dalam rumah. Beberapa benda ringan yang digantung pun terlihat bergoyang akibat gempa tersebut.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pada pukul 08.17 WIB dengan magnitudo 2,2. Pusat gempa berada di darat, sekitar 15 kilometer di tenggara pusat Kabupaten Cianjur. Gempa ini bersumber dari aktivitas sesar aktif di kedalaman dangkal, yaitu 5 kilometer. Skala intensitas yang tercatat adalah II MMI, artinya getarannya lemah dan hanya dirasakan oleh sedikit orang.
Gempa kedua mengguncang pada pukul 11.27 WIB, kali ini dengan magnitudo 3,0. Lokasi sumbernya berada 21 kilometer dari pusat Kabupaten Cianjur, dengan kedalaman 10 kilometer. Guncangan yang dirasakan di Kecamatan Cibeber mencapai skala intensitas III MMI. Pada skala ini, getaran dapat dirasakan cukup jelas di dalam rumah, menyerupai sensasi ketika truk besar melintas.
Selang semenit kemudian, pukul 11.28 WIB, gempa ketiga kembali terjadi dengan kekuatan yang sama, magnitudo 3,0. Lokasi sumbernya berada sekitar 15 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Cianjur, dengan kedalaman 5 kilometer. Seperti gempa sebelumnya, guncangan ini juga dirasakan cukup signifikan oleh warga di Kecamatan Cibeber dengan intensitas III MMI.
Kepala BMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, menyampaikan dalam keterangan tertulis bahwa seluruh gempa tersebut berasal dari aktivitas sesar aktif yang melintasi wilayah tersebut. Hingga pukul 12.00 WIB, tidak ada gempa susulan yang terdeteksi, dan BMKG memastikan belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat peristiwa ini.
Serangkaian gempa ini menjadi pengingat akan potensi aktivitas tektonik di wilayah Cianjur, yang memang berada di jalur sesar aktif. Meskipun tergolong lemah, gempa-gempa ini tetap penting untuk dicatat, terutama sebagai langkah kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan aktivitas yang lebih besar di masa mendatang.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.