Mengenal Sekolah Rakyat dari Dulu Hingga Sekarang
Sekolah rakyat adalah cikal bakal sistem pendidikan dasar di Indonesia. Yuk, Warginet, cari tahu sejarah dan peran sekolah rakyat dulu hingga kini!
Sebelum sistem belajar modern hadir seperti sekarang, masyarakat Indonesia mengenal sekolah rakyat. Istilah ini merujuk pada bentuk belajar dasar yang muncul pada masa kolonial dan terus berkembang hingga awal kemerdekaan. Artikel ini membahas latar belakang sekolah tersebut serta peran barunya di masa kini, terutama bagi generasi muda seperti kamu, Warginet.
Baca juga: Walau Hanya Digaji Rp300 Ribu, Guru Ini Dirikan 5 Taman Baca Demi Anak-Anak Desa
Sejarah Sekolah Rakyat
Pada masa Hindia Belanda, akses belajar sangat terbatas. Hanya golongan bangsawan atau keturunan Eropa yang dapat masuk sekolah formal. Namun, menjelang abad ke-20, bentuk baru pembelajaran muncul untuk masyarakat umum.
Awal Mula dan Tujuan
Volkschool adalah nama lain dari sekolah rakyat di masa kolonial. Belajar di sini berlangsung selama tiga tahun, fokus pada membaca, menulis, dan berhitung. Namun, muatan materinya sering kali bersifat minim dan bertujuan mencetak tenaga kerja rendah.
Peran Tokoh Perintis
Beberapa tokoh bangsa mendirikan lembaga belajar alternatif yang menanamkan semangat nasionalisme, seperti:
- Ki Hajar Dewantara dengan gagasan Taman Siswa
- Mohammad Syafei melalui INS Kayutanam
- Komunitas guru desa yang membentuk kelas mandiri
Mereka berjuang agar masyarakat dapat memperoleh wawasan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan budaya lokal.
Sekolah semacam ini turut menumbuhkan kesadaran berbangsa. Banyak lulusan yang kemudian menjadi pemikir, pejuang, dan penggerak kemerdekaan.
Sekolah Rakyat Kini
Kini, istilah tersebut jarang terdengar. Namun, nilai-nilai yang diusung tetap hidup melalui berbagai gerakan belajar berbasis komunitas.
Bentuk Modern Sekolah Rakyat
Beberapa contoh inisiatif serupa di masa kini:
- Kelas sore untuk anak marginal
- Komunitas literasi di desa
- Sekolah alam dengan metode belajar aktif
- Pelatihan daring gratis untuk daerah pelosok
Ciri khasnya antara lain:
- Mudah diakses
- Mendorong keterlibatan komunitas
- Mengangkat materi sesuai kondisi lokal
Tantangan Baru dan Adaptasi
Di era modern yang serba digital ini, kendala tak hanya soal ruang kelas yang terbatas. Perlu solusi yang menghubungkan akses teknologi, minat belajar, dan ketersediaan tenaga pengajar. Di sinilah pendekatan berbasis komunitas berperan penting.
Baca juga: 53 Sekolah Rakyat Siap Diresmikan di Waktu Dekat Ini
Aksi Nyata dari Generasi Z
Warginet bisa ikut membangun masa depan belajar yang lebih merata dengan:
- Menjadi relawan pengajar
- Menyumbangkan buku atau alat belajar
- Membuat konten edukatif
- Bergabung di gerakan literasi digital
Sekolah rakyat adalah tonggak penting dalam sejarah pembelajaran Indonesia. Kini, meskipun formatnya berbeda, nilai dan semangatnya tetap menjadi inspirasi. Generasi muda seperti kamu punya peran besar dalam melanjutkan warisan ini agar tetap relevan di era sekarang.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.