F.K Holle dan Perkebunan Tehnya di Garut


Kalau ada orang Belanda yang begitu mencintai Garut, pastilah itu Karel Frederik Holle. Pria kelahiran Amsterdam 9 Oktober 1829 ini memiliki jasa yang cukup besar untuk Garut. Ia ikut berkontribusi di pembangunan sektor pendidikan, perkebunan, pertanian, pariwisata, kesusastraan, hingga kebudayaan. 

Bermula dari Holle yang ditunjuk sebagai pengurus Perkebunan Teh Waspada di Panembongan, Bayongbong, Holle mendirikan rumah dan tinggal bersama keluarganya. Melansir dari website PT Perkebunan Nusantara, Warjita, pemerhati sejarah dan budaya Garut mengatakan Holle lebih menyukai mengurus perkebunan daripada menjadi pegawai pemerintahan di Bogor. Holle menjadi tokoh utama yang membuka perkebunan-perkebunan di Garut bagian selatan. Kemudian, Holle memindahkan perkebunan tersebut ke Cikajang dan menjadi administraturnya pada 1866-1889. 

Tahun 1865 dibuka perkebunan swasta dengan luas 200Ha milik Karel Frederik Holle dengan nama Perkebunan Waspada. Perkebunan ini terletak di ketinggian 1.250 di atas permukaan air laut, sehingga memungkinkan teh tubuh dengan subur. Holle menyarankan untuk menanam teh dengan sistem berundak-undang atau terasering. 

Perkembangan perkebunan teh di Garut memicu pembangunan jalur rel kereta api ke arah selatan Garut sehingga didirikanlah stasiun Cikajang yang menjadi stasiun tertinggi di Jawa Barat. Selain mengurus perkebunan, Holle juga memberikan edukasi pertanian kepada warga. 

 

Sumber materi : ptpn8.co.id

Sumber foto : ANRI Kit 95/42


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka