Forum Intelektual HIMA PERSIS POLITICIAN CLUB Ajak Anak Muda Melek Politik


Forum Intelektual Himpunan Mahasiswa (HIMA) Persatuan Islam (PERSIS) Politician Club Garut, mengajak anak muda untuk melek politik.

Forum intelektual yang pertama "Overthinking Menyambut PEMILU Proporsional tertutup atau atau terbuka, Ada Apa Dengan ‘AKU’ sukses digelar, Minggu (26/3/2023).

Dalam Acara yang berlangsung di Pendopo Alun-Alun Garut tersebut, turut dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman, Otonom Persis, KNPI, Pelajar, Mahasiswa, dan organisasi kepemudaan lainnya.

Mengutip dari keterangan resmi Sekretaris Jenderal (Sekjen) HIMA PERSIS Garut Elvan Syah Muharam, menerangkan bahwa kader HIMA PERSIS perlu menyentuh iklim politik.

"Ada beberapa hal yang melandasi diselenggarakannya program tersebut, pertama sesuai dengan landasan Trilogi HIMA PERSIS dan Grand Design yang kami buat, bahwa kader HIMA PERSIS perlu menyentuh ranah dalam hal perubahan iklim politik dan juga isu kebijakan yang ada," terang Elvan.

Selain itu, latar belakang lain yang melandasi acara tersebut karena sebagai warga negara, perlu mengawal pertumbuhan demokrasi.

Kemudian selain itu, kritik keras yang membangun terhadap seluruh partai politik sangat diperlukan untuk menunjang pendidikan politik.

Adapun tujuan dari forum ini, sebagai forum intelektual serta ajang silaturahim dan pendidikan politik bagi kader dan masyarakat umum.

"Tujuan dari program ini adalah sebagai forum intelektual, ajang silaturahim, dan pendidikan politik bagi kader dan masyarakat umum," sebut Elvan.

Maka dari itu, sebagai forum intelektual HIMA PERSIS yang ada di tengah-tengah masyarakat, adalah representasi dari aspirasi dan kebutuhan warga negara.

Dengan organisasi yang kuat dan eksis di masyarakat, tentu dapat memberikan suara kepada masyarakat, serta memainkan peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi kebijakan.

Kemudian di akhir keterang resmi itu, disebutkan jika forum Forum Intelektual ini, hanya permulaan saja untuk menghadiri iklim politik yang besar.

Dimana perubahan pandangan masyarakat terhadap masyarakat menjadi PR besar bersama, terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

"Program ini hanya menjadi trigger awal sehingga PR besar yang dihadapi saat ini sebagai kaum intelektual dan juga pelaku politik dapat terjawab tentang bagaimana merubah framing masyarakat terhadap politik," pungkas Elvan.***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka