Garut dalam Pandangan Charlie Chaplin


Charles Spencer Chaplin atau dikenal sebagai Charlie Chaplin adalah seorang komedian berkebangsaan Inggris, sutradara dan juga komposer kondang di masa silent film. Charlie Chaplin menjadi ikon komedi dunia karena pesonanya di layar kaca ketika ia berperan sebagai Tramp. Saat ini Charlie Chaplin merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah industri film. Charlie Chaplin memperoleh penghargaan kehormatan dari Academy Award atas kecemerlangannya dalam industri film karena Charlie Chaplin memberikan pengaruh tak terhingga terhadap industri film dan menjadikan film sebagai salah satu jenis seni di abad ini.

Dapat disimpulkan bahwa Charlie Chaplin adalah bintang dunia yang dikenal di seluruh penjuru bumi. Bahkan bintang terkenal seperti Charlie Chaplin-pun mendengar tentang keindahan Swiss van Java dan memutuskan untuk menikmati keindahan alam di Kota Garut. Menurut arsip catatan sejarah Kereta Api Indonesia Charlie Chaplin berlibur ke Garut bersama kakaknya yakni Sydney Chaplin. Chaplin bersama kakak dan rombongannya pergi ke Garut pada 30 Maret 1932, mereka berangkat menggunakan kereta api dari Bandung dan berhenti di Stasiun Cibatu.

Setibanya Charlie Chaplin di Stasiun Cibatu, Chaplin segera dikerumuni oleh orang-orang di sana dan banyak orang-orang yang ingin berfoto bersama Charlie Chaplin. Meskipun pada saat itu akses untuk film Charlie Chaplin di Garut sulit untuk dijangkau masyarakat Garut tetap mengetahui bahwa Charlie Chaplin adalah tokoh terkenal di dunia.

Charlie Chaplin langsung pergi ke Hotel Grand Ngamplang menggunakan sebuah mobil. Jarak yang ditempuh dari Stasiun Cibatu ke Hotel Grand Ngamplang berkisar 30 km dan memakan waktu selama 40 menit. Destinasi pertama yang dikunjungi Chaplin adalah Situ Bagendit, setelah itu Chaplin bersama rombongannya pergi ke Situ Cangkuang. Sebelum pergi ke Situ Cangkuang, Charlie Chaplin telah melihat keindahan Situ Cangkuang melalui foto yang diambil oleh fotografer berkebangsaan Jerman yang saat itu menetap di Garut yakni Thilly Weissenborn.

Foto Situ Cangkuang yang diambil oleh Thilly Weissenborn tersebar di benua Eropa dan bahkan sampai di tangan Chaplin. Setelah puas berwisata di sekitar Kota Garut, Charlie Chaplin mengunjungi Gunung Papandayan. Pemandangan Gunung Papandayan yang dilihat Chaplin melalui jendela kamarnya membuat ia tertarik dan ingin melihat langsung keindahan Gunung Papandayan. Keindahan Garut memukau Chaplin dan berdasarkan bukti arsip sejarah, Charlie Chaplin mengunjungi Garut sebanyak dua kali.

 

Sumber : National Geographic


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka