Izin Study Tour Pelajar Diperketat Pasca Tragedi Bus SMPN 3 Garut

Izin mengadakan Study Tour pelajar Garut diperketat, pasca kecelakaan bus SMPN 3 Garut yang menelan korban di Jawa Tengah.

Izin mengadakan Karya Wisata (Study Tour) para pelajar Garut, akan diperketat pasca kecelakaan Bus SMPN 3 Garut, yang menewaskan pengendara motor di Jawa Tengah pada Minggu malam, ()12/2/2023).

Wacana pengetatan izin mengadakan Study Tour ini, disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Garut, Helmi Budiman saat menyambut rombongan peserta Study Tour di SMPN 3 Garut, Senin (13/2/2023).

Melalui keterangan tertulis, Helmi menyampaikan bahwa pihaknya bersama dinas terkait akan memperketat izin pelaksanaan Study Tour, mengingat selama ini banyak yang kurang mengerti tujuan dari Study tersebut.

"Jadi semua sekolah yang mau melakukan study tour itu harus lapor semua kepada Dinas Pendidikan, nanti dinas pendidikan yang akan memberikan arahan-arahan," Terangnya.

Kemudian berkaitan dengan prosedur pelaksanaannya, Helmi menambahkan bahwa nantinya akan dilakukan pengetatan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Terkait dengan prosedur yang harus ditempuh, yang sangat ketat, untuk menghindari (hal-hal tak terduga dan) langkah antisipasi," Helmi menambahkan.

Sehingga untuk kedepan, pihaknya akan menata ulang persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah, sebelum menyelenggarakan acara Study Tour.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 3 Garut, Agus, mengungkapkan ada 98 siswa dan 9 pembimbing yang berangkat Study Tour ke Yogyakarta pada 10-12 Februari 2023 ini.

Ia menegaskan bahwa sekolah tidak mewajibkan setiap siswa untuk ikut tanpa prosedur keberangkatan yang didahului lewat izin orang tua.

"Oh tidak wajib, (kalau yang tidak ikut) tidak apa-apa, tidak ada tugas, cuman siswa kami kan ada 1.056 yang berangkat 98, tidak 10% paling 9%, itu pun ada persyaratannya izin orang tua, (apakah) diizinkan, kemudian tidak punya penyakit (berat), kan itu ada syaratnya," ucapnya.***