Garut Jadi Wilayah Pertama Sosialisasi Hasil Perundingan RCEP Kemendag RI


[Sosialisasi Hasil Perundingan RCEP Kemendag RI di Kabupaten Garut, Selasa, 7 Februari 2023]

Kabupaten Garut menjadi wilayah pertama sosialisasi hasil perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.

 

Ditunjuknya Kabupaten Garut sebagai tempat sosialisasi pertama karena hasil Kerajinan Kreatifitas dari Garut, sangat potensial di pasar internasional.

 

Pada Sosialisasi tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Perundingan Perdagangan Indonesia (PPI) Kemendag RI, Ari Satria, menyampaikan alasan memilih Kabupaten Garut.

 

ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Garut ini, sebagai lokasi sosialisasi karena pihaknya terkesan dengan kreativitas yang dimiliki oleh pelaku usaha di Kabupaten Garut.

 

"Jadi kenapa Garut? Ya tadi pak, saya bukan orang Garut, saya nggak ada apa-apa dengan Garut, tapi saya ingin kreativitas bapak-bapak ibu-ibu di Garut ini bisa berkembang ke pasar ekspor dari sisi pengembangan produknya dan dari sisi akses pasarnya. Nah ini yang akan kita bicarakan hari ini," ujar Ari dalam sambutannya.

 

Ia juga mengatakan pertama kali kunjungannya ke Kabupaten Garut pada akhir 2018 lalu, dimana dirinya datang dengan membawa beberapa designer dari Jakarta dan Bandung.

 

Kemudian saat berkunjung ke Garut, ia menilai produk-produk yang dimiliki oleh Kota Intan ini sudah bagus tapi memerlukan sedikit sentuhan dari designer agar bisa masuk ke pasar ekspor.

 

"Karena kadang-kadang kita tahu bahwa kita merasa produk kita bagus, tapi bukan itu yang diminta oleh para buyer, jadi kita kadang-kadang seperti kata Pak Kadis tadi sampaikan, networking ini jadi kita tidak bisa berdiri di tempat kita sendiri gitu ya, harus tengok kanan-kiri nyari informasi, kalau bapak mau ekspor kira-kira buyer saya butuhnya seperti apa sih," ucapnya.

 

Di tempat yang sama, Tenaga Ahli FTA Center Bandung, Ponirin Sugito salah satu pemateri kegiatan sosialisasi menuturkan jika kegiatan ini harus dilakukan oleh Kemendag RI khususnya Ditjen PPI.

 

Ia menjelaskan jika produk-produk di Jawa Barat menurut data yang dia punya, ekspor dari Jawa Barat itu 60% semua tertuju ke negara-negara RCEP dan 40%nya ke negara-negara non RCEP.

 

"Dan di sini (Garut) sangat potensial khususnya untuk produk-produk hand craft, kopi dan saya yang melihat juga ada potensial untuk produk dari bambu gitu dan dari bambu ini sebenarnya laku kemarin kita juga dari Tasik itu baru saja ekspor produk bambu ke Arab Saudi, dan mudah mudahan untuk peluang berikutnya bisa dimanfaatkan oleh para pengrajin bambu yang ada di Jawa Barat di pasar pasar di RCEP," tandasnya.***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka