Garut: Kota Kreatif dengan Ragam Oleh-Oleh Tradisional yang Mendunia


Garut, kota yang dikenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit di Jawa Barat, selalu dipadati pengunjung. Dengan pemandangan perbukitan yang memukau, kekayaan budaya yang memikat, dan sektor ekonomi kreatif yang berkembang pesat, tak heran Garut sering disebut sebagai “Swiss van Java.” 

Popularitas Garut semakin meningkat berkat akses transportasi yang kini lebih mudah. Dari Bandung, misalnya, hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan untuk mencapai Garut. Kemudahan akses ini menjadi salah satu alasan banyak orang memilih Garut sebagai destinasi wisata. Nah, bagi Anda yang berencana berkunjung ke Garut, rasanya kurang lengkap jika pulang tanpa membawa oleh-oleh khas yang mencerminkan kreativitas ekonomi kota ini. Berikut adalah tiga oleh-oleh istimewa dari Garut yang patut dibawa pulang:

1. Kerajinan Akar Wangi

Apakah Anda tahu bahwa tanaman akar wangi, yang masih satu keluarga dengan serai dan padi, hanya tumbuh subur di tiga wilayah dunia, salah satunya Garut? Tanaman dengan nama ilmiah Vetiveria zizanioides ini juga tumbuh di Haiti dan Jamaika. Akar wangi telah lama dikenal memiliki manfaat kesehatan, seperti untuk meredakan sakit gigi, rematik, dan mengatasi bau mulut. Bahkan, bagian daun dan batangnya sering dijadikan bahan baku kerajinan tangan. Di Garut, akar wangi diolah menjadi berbagai produk kerajinan seperti tas, pajangan, dan boneka berbentuk domba.

Selain digunakan dalam kerajinan, akar wangi juga dimanfaatkan sebagai bahan aromaterapi karena kandungan minyak atsiri di dalamnya yang mampu merelaksasi saraf dan tubuh. Sebagai produsen terbesar akar wangi di Indonesia, Garut memasok produk ini ke berbagai daerah di tanah air, bahkan diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Harga kerajinan dari akar wangi ini cukup bervariasi, tergantung pada jenis produk dan tingkat kerumitannya, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

2. Dodol Garut

Berbicara tentang Garut, tentu tak bisa dilepaskan dari dodol, camilan manis dan kenyal yang menjadi ikon kuliner kota ini. Popularitas dodol begitu lekat dengan Garut hingga kota ini pun dijuluki sebagai Kota Dodol. Dodol Garut dapat dengan mudah ditemukan di berbagai sudut kota, dengan berbagai varian rasa yang menarik. Mulai dari rasa coklat, wijen, kacang, hingga varian buah-buahan seperti nanas, nangka, stroberi, dan durian.

3. Kecap Manis Cap Kuntji

Bagi masyarakat Garut, kecap manis Cap Kuntji yang telah ada sejak tahun 1960-an adalah bagian tak terpisahkan dari kuliner khas mereka. Bahkan ada anggapan bahwa setiap masakan tradisional Garut yang gurih, asam, dan manis harus menggunakan kecap manis Cap Kuntji. Popularitas kecap ini bermula dari berdirinya perusahaan Tin-Tin yang didirikan oleh pasangan suami istri Lie Ma Pan dan Tan Soe Ing. Dengan keuletan mereka, pasangan ini mulai meracik kecap manis secara tradisional dengan bahan dasar sederhana seperti kedelai, gula, dan air, yang langsung mendapat tempat di hati masyarakat Garut.

Berkat kerja keras dan dedikasi mereka, kini pabrik Tin-Tin memproduksi berbagai jenis kecap lain selain Cap Kuntji, seperti kecap Cap Angsa, Hade, Selera, Sarasa, hingga kecap asin Cap Haremis, serta produk cuka merek Cabe. Jadi, jika Anda sedang berkunjung ke Garut, jangan lewatkan kesempatan untuk membawa pulang kecap manis legendaris ini.

Sebelum mengakhiri perjalanan di Garut, pastikan untuk membeli oleh-oleh khasnya. Dan yang tak kalah penting, selama berwisata, tetap patuhi protokol kesehatan dengan disiplin. Dengan begitu, wisata Anda di Garut akan tetap aman dan nyaman.

 

 

 

 

Sumber : Indonesia.travel


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka