Garut Masuk Daerah Rawan Bencana, Ratusan Petugas Lintas Sektor Disiagakan


[Sejumlah petugas lintas sektor mengikuti apel gelar pasukan Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Garut, Rabu (26/10/2022). (Foto: Diskominfo Garut).]

Kabupaten Garut saat ini menjadi salah satu daerah yang memiliki risiko tinggi bencana alam maupun non alam.

Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Nurdin Yana mengungkapkan, Garut menduduki peringkat resiko bencana ke-36 dari 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia dan posisi ke-4 di Provinsi Jawa Barat.

Lebih lanjut, BMKG mengeluarkan prakiraan musim penghujan yang mana Jawa Barat diperkirakan akan memasuki periode puncak pada penghujung tahun 2022 hingga awal tahun 2023.

“Oleh sebab itu kami mengimbau agar seluruh pihak dapat senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” ucap Nurdin dalam apel Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Garut, Rabu (26/10/2022).

Menyikapi hal itu, Nurdin menginstruksikan jajarannya untuk melakukan berbagai upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana yang baik, terencana, terarah, dan efektif mulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat, sampai pasca bencana.

“Sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia, pada Rakorna Penanggulangan Bencana Tahun 2022 yang lalu, mitigasi dan pengurangan risiko bencana harus menjadi fokus di dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, baik di tingkat nasional maupun di daerah,” tuturnya.

Ia berharap terlaksananya apel gelar pasukan ini dapat meningkatkan peran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat dan seluruh pihak terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

“Khususnya bencana hidrometeorologi yang umumnya mendominasi di musim hujan saat ini,” tuturnya.

Kepala Pelaksana BPBD Garut Satria Budi menambahkan, pihaknya menyiapkan ratusan petugas gabungan dari lintas sektoral untuk siaga dan terjun langsung ke lapangan melakukan upaya penanganan dan pencegahan risiko bencana alam di Garut.

"Jika terjadi bencana maka kami dari berbagai instansi maupun relawan siap diterjunkan, jumlahnya bisa ratusan, tergantung besarnya bencana," ujarnya.

Ia menyebutkan unsur yang terlibat dalam gelar pasukan tersebut melibatkan berbagai unsur lintas instansi Pemkab Garut, kepolisian, TNI, dan organisasi sukarelawan.

Seluruh petugas itu, kata dia, telah siap siaga beserta dengan kesiapan peralatannya untuk dikerahkan membantu masyarakat yang terdampak bencana alam.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka