Garut Masuk Fase Transisi Darurat Bencana, Fokus Pembangunan Rumah Terdampak Banjir


Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan masa transisi darurat dalam rangka pemulihan pasca bencana banjir dan longsor yang terjadi pada 15 Juli lalu.

"Masuk tanggap darurat sudah kita anggap selesai dilanjutkan dengan masa transisi. Masa transisi ini kan harus membangun rumah," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman dalam keterangan tertulis, Jumat (29/7/2022).

Ia mengatakan, berdasarkan usulan dan pertimbangan dari beberapa pihak, masa transisi darurat ini diperkirakan akan berlangsung kurang lebih 6 bulan. Hal itu untuk memastikan masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor bisa memiliki tempat tinggal kembali.

"4 bulan untuk membangun, yang 2 bulan masa tunggu. Kan kita tidak langsung cair dari BNPB nya juga ada masa tunggu 1 minggu, 2 minggu 3 minggu," lanjutnya.

Helmi menyebutkan, selama fase transisi pihaknya akan membangun 140 unit rumah yang relokasi, serta 72 rumah dibangun di tempat.

"Yang banyak itu pertama di sini di Kecamatan Garut Kota, kalau yang kedua yang dari Kecamatan Banjarwangi (yang sawahnya terkena banjir) dapat ganti. Karena itu kan kita pergerakan puso. Dapat ganti berupa bibit benih," katanya.

Ia mengimbau kepada para penyintas bencana banjir untuk senantiasa bersabar selama masa transisi ini. 

Adapun bagi para penyintas yang akan direlokasi untuk tidak kembali menempati tempat tinggal yang berada di daerah rawan bencana, karena pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan sebagai tempat untuk relokasi.

"Kalau yang di perkotaan itu kita punya tanah pemda memang perlu cut and fill itu luasnya sekitar 1 hektar ini di daerah Burung Bao, kemudian yang di Banjarwangi itu ada di Desa Padahurip itu ada tanah desa yang juga bisa kita gunakan untuk relokasi," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, sekaligus Kepala BPBD Garut, Nurdin Yana mengatakan, masa tanggap darurat bencana ini dilanjutkan dengan masa transisi darurat. 

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan akan memberikan bantuan melalui Dana Siap Pakai (DSP) untuk pembangunan rumah para penyintas bencana.

Nurdin mengatakan, saat ini pihaknya sedang memfokuskan untuk pembangunan rumah bagi para penyintas bencana di Kabupaten Garut. Ia berharap, dengan adanya bantuan pembangunan rumah ataupun relokasi ini, masyarakat bisa kembali memiliki tempat tinggal yang aman serta bebas dari ancaman bencana banjir.

"Oleh sebab itu mudah-mudahan dengan treatment yang sudah kita lakukan pertama mereka ada kepastian untuk hunian, yang kedua mereka juga tidak merasa terancam, karena kalau masih di pinggir bantaran sungai itu kan bisa saja sewaktu-waktu banjir itu mengancam mereka," tandasnya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka