Beranda Gunung Buligir: Sejarah Penamaan dan Daya Tariknya
ADVERTISEMENT

Gunung Buligir: Sejarah Penamaan dan Daya Tariknya

8 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Gunung Buligir: Sejarah Penamaan dan Daya Tariknya. (Source: Instagram/@abufaathsyiryal)

Gunung Buligir adalah destinasi alam yang kaya akan keunikan geologi, pemandangan memukau, dan potensi wisata yang masih berkembang.

Gunung Buligir terletak di Kampung Tajur, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung ini bukanlah pegunungan lebat berhutan, melainkan terbentuk dari bongkahan batu besar berlumut tanpa vegetasi pohon yang menutupi permukaannya.

Nama sebutan Gunung Buligir ini diambil dari Bahasa Sunda yang memiliki arti "telanjang" atau "tanpa pakaian". Hal itu menggambarkan karakteristik fisik gunung yang hampir seluruh permukaannya terbuka dan berupa bongkahan batu tanpa pepohonan tumbuh di atasnya. Ini mencerminkan keadaan fisik gunung yang unik, tampak seperti tubuh tanpa pakaian.

Gunung ini memiliki permukaan berupa bongkahan batu besar yang diselimuti lumut, tanpa pepohonan dan menyajikan atmosfer sejuk khas pegunungan. Selain itu, para pengunjung bisa merasakan keunikan geologinya, ketika batu disentuh atau dipukul, gunung ini mengeluarkan suara nyaring seperti alat musik tabuh.

Secara geologis, Gunung Buligir merupakan singkapan batuan beku (andesit) dan metamorf yang terlihat jelas di kaki gunung, seperti hornfels menjadi fenomena unik yang menjadi objek studi geologi lapangan.

Baca Juga: Gunung Papandayan: Jalur Pendakian hingga Tiket Masuknya

Daya Tarik Gunung Buligir

Disebutkan Pasundan Ekspres, menurut laporan geologi, Gunung Buligir merupakan singkapan batuan metamorf klasik (hornfels) dan batuan beku andesit yang tampak jelas di kaki dan puncaknya. Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pendidikan geografi lapangan, khususnya bagi guru dan dosen yang melakukan observasi langsung di lapangan.

Meskipun tanpa rindang pepohonan, Gunung Buligir tetap menawarkan suasana yang sejuk dan damai. Di kaki gunung mengalir Sungai Cisanggiri yang airnya begitu jernih, menambah keasrian tempat ini. Angin semilir dan pemandangan perkampungan terhampar di bawah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Panorama dari puncak memperlihatkan perbukitan, lembah, dan desa yang terlihat seperti lukisan alam yang memanjakan mata. Saat mencapai puncak, semilir angin terasa menyegarkan dan seperti membelai kulit pendaki selepas menapaki perjalanan panjang.

Banyaknya spot foto cantik yang populer di kalangan pengunjung, selebgram, dan fotografer, bahkan cocok untuk pre‑wedding karena latar alamnya yang instagrammable.

Baca Juga: Gunung Wayang: Sejarah Penamaan dan Daya Tariknya

Wisatawan bisa menikmati berbagai aktivitas seperti camping, berdialog santai sembari makan, berenang di sungai jernih di kaki gunung, atau berfoto ria di berbagai spot menarik di puncaknya.

Kecamatan Cihurip memiliki potensi wisata yang menjanjikan, termasuk air terjun seperti Curug Cibadak, Leuwi Tonjong, dan destinasi air lainnya. Pemerintah Kabupaten Garut bahkan merencanakan kawasan wisata terintegrasi atau geopark di wilayah ini. Walaupun pengembangan spesifik mengenai Gunung Buligir belum disinggung secara eksplisit, penguatan kawasan sekitar tentu memberi peluang bagi nama Gunung Buligir ikut terangkat.

Dengan penamaan Gunung Buligir yang kuat (telanjang karena batu), fenomena alam yang unik (suara nyaring dan formasi batu langka), serta atmosfer alam yang damai, tempat ini ideal untuk direkomendasikan sebagai tujuan wisata edukatif dan rekreasi.

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.