Beranda Gunung Wayang: Sejarah Penamaan dan Daya Tariknya
ADVERTISEMENT

Gunung Wayang: Sejarah Penamaan dan Daya Tariknya

1 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Gunung Wayang: Sejarah Penamaan dan Daya Tariknya (Source:Istimewa)

Bukan sebuah kesenian, melainkan sebuah gunung yang menjadi salah satu aset wisata yang berada pada perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten garut, yaitu Gunung Wayang. 

Berjajar menjadi tiga buah gunung dalam posisi berderet membujur dari utara ke selatan. Ketiga gunung tersebut yaitu Gunung Bedil, Gunung Wayang, dan Gunung Windu. Gunung-gunung ini muncul di area Kaldera Pangalengan Purba. 

Daerah sekitaran sana menjadi proyek panas bumi aktif. Seperti pada Gunung Wayang terdapat kawah bulan sabit dengan lebar 750 meter yang memegang empat kelompok fumarol. Gunung Wayang ini menjadi Gunung berapi aktif yang kembar dengan Gunung Windu. Seperti dari penelitian yang dilakukan, kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya merupakan bagian dari produk gunungapi berumur Kwarter. 

Gunung Wayang ini terkenal dengan keindahan pada perkebunan teh disekitarannya. Ditambah dengan Kawah wayang yang mengeluarkan asap, dan juga pemandangan tesendiri dari Batu Wayang.

Baca juga: Curug Teko Garut, Keindahan Tersembunyi di Balik Gunung Papandayan

Jika kamu berminat untuk mendatangai Gunung Wayang, terdapat tiga jalur yang bisa dipilih. Yaitu, Bandung–Banjaran–Pangalengan–Santosa–Gunung Wayang; atau Bandung–Sapan–Ciparay–Lembur Awi–Cibeureum–Gunung Wayang, dan Bandung–via Tol Purbalenyi–Cileunyi –Cicalengka– Majalaya– Lembur Awi– Cibeureum–Gunung Wayang. 

Sejarah Penamaan Gunung Wayang 

Pada Sejarahnya, Gunung ini dikaitkan dengan legenda yang kuat di telinga masyarat secara turun temurun di sekitaran daerah tersebut. Konon, pada sejarahnya kerap adanya suara Gamelan Sunda penggiring wayang golek di sekitaran Gunung Wayang. Mereka (Masyarakat lokal) percaya, jika suara tersebut timbul dari para leluhur tak kasat mata 

Ada beberapa versi dibalik penamaan Gunung Wayang ini, namun yang banyak dipercaya dan dikenal penamaan Gunung wayang ini karena lokasi lerengnya banyak  bebatuan dan terdapat salah satu bentuk yang menyerupai wayang atau gugunungan dalam kesenian wayang, sehingga nama batunya dikenal dengan nama batu wayang. Dari sinilah lalu muncul nama Gunung Wayang.

Nama Wayang juga berkaitan dengan upacara Twahyang sebagai bentuk menjaga kelestarian alam dan mensyukuri kekayaannya yang dilakukan oleh para resi untuk menjaga keseimbangan alam. Asal kata twahyang kemudian bergeser menjadi wahyang, lalu semakin bergeser lagi dan akhirnya terkenal menjadi wayang. 

Baca juga: Sapaguci, Empat Gunung Populer Para Pendaki di Garut

Daya Tarik Gunung Wayang

Dibalik cerita mistis, Gunung Wayang terkenal dengan keindahan yang menyajikan pemandangan hamparan karpet hijau yang tak lain adalah area perkebunan teh. Tidak hanya itu, adanya jembatan kayu yang disisi kanananya terdapat spot PLTU dengan Kawah Wayang sebagai sumber pembangkit listrik. Kawah ini masih aktif dan sering mengeluarkan uap seperti Kawah Sikidang-Dieng.

Disamping memiliki kekayaan fenomena geologi, kawasan Gunung Wayang juga merupakan kawasan lindung, kawasan yang merupakan hulu Sungai Citarum memiliki nilai strategis bagi kehidupan masyarakat Jawa Barat, khususnya di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. 

Daya tarik pada Gunung Wayang terletak pada jembatan Wayang Windu yang terletak di sekitaran perkebunan teh, memiliki panjang sekitar 20 meter terbuat dari kayu. Di sini dijadikan sebagai spot foto yang instagramable oleh para wisatawan. 

Selain itu, adanya pintu atas awan menjadi incaran spot foto para wisatawan karena menciptakan sebuah ilusi seolah-olah berada di atas awan lewat pintu kayu transparan. Sehingga waktu yang diperbolehkan untuk mengambil foto di area sini terbatas karena selalu dalam antrean panjang para wisatawan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.