Hadiah Sastra Rancage: Penghargaan Bagi Sastrawan Sunda


[Hadiah Sastra Rancage 2019 di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. (Sumber foto: dianrestuagustina.com)]

Sastra merupakan rekaman berupa tulisan yang bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat. Sastra memberikan kesadaran bagi pembacanya mengenai kehidupan. Di Tanah Sunda, sastra juga berkembang dengan baik. Beberapa karya sastra lahir dari tangan pengarang-pengarang hebat yang memberikan pengaruh besar kepada penulisnya menggunakan bahasa Sunda.

Ajip Rosidi, adalah salah satu tokoh sastra Sunda yang namanya sudah tidak asing di telinga penikmat sastra. Ia memiliki perhatian mendalam mengenai perkembangan sastra di Tanah Sunda. Hingga suatu saat ketika ia diundang menjadi tamu besar di Universitas Bahasa Asing Osaka.

Tahun 1981, ia merasa prihatin dengan nasib sastrawan Sunda yang menulis dalam bahasa daerah meski honorarium yang mereka peroleh tidak memadai. Padahal jika dilihat dari kualitas, karya sastra Sunda tidak kalah dengan sastra Indonesia. 

Ajip Rosidi kemudian ingin memberikan penghargaan kepapda sastrawan daerah yang dipandang berprestasi. Ia ingin memberikan apresiasi bagi para sastrawan Sunda.

 

ajip-rosidi-sastrawan-sunda-yang-serba-bisa.jpgsumber foto : koropak.co.id

 

Keinginan Ajip Rosidi terlaksana. Ia, dengan tokoh lainnya seperti Erry Riyana Harjapamekas dan Edi S. Ekajati mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Kebudayaan Rancage. Kemudian penghargaan tersebut dikenal dengan nama Hadiah Rancage. Rancage sendiri memiliki arti kata kreatif. 

Hadiah Rancage pertama kali diberikan pada tahun 1989 untuk karya satsra Sunda yang dianggap terbaik yang terbit berupa buku pada tahun sebelumnya. Hadiah yang diberikan berupa piagam dan uang sebanyak satu juta rupiah. 

Hadiah Sastra Rancage terbagi menjadi dua kategori, untuk karya yang terbit berupa buku dan untuk jasa (perorangan maupun lembaga) yang berjasa dalam pengembangan bahasa dan sastra daerahnya. Sejak tahun 1993, penghargaan ini dilengkapi dengan Hadiah Samsudi, yaitu penghargaan khusus untuk penulus buku bacaan anak berbahasa Sunda.

Pada tahun 1994, penghargaan Hadiah Rancage kemudian berkembang pada sastra berbahasa Jawa. Tahun 1998 mengalami perkembangan lagi pemberian hadiah kepada sastrawan Bali dan sastrawan Lampung pada 2008. 

Pada tahun 2022, Surachman RM, seorang sastrawan senior dari Garut, meraih hadiah Sastra Rancage lewat bukunya yang berjudul Basa Ka Olivia terbitan Purtaka Jawa untuk kategori Sastra Sunda. 

 

sumber : ensiklopedia.kemdikbud.go.id


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka