Hari yang Panas, BMKG : Jangan Keluar Rumah Pukul 10.00-16.00 di Wilayah ini

Akhir-akhir ini cuaca panas melanda Indonesia khususnya beberapa wilayah yang di imbau oleh BMKG. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah atau beraktivitas diluar pada pukul 10.00-16.00 WIB jika tidak ada keperluan penting. 

Dilansir dari kompas.com, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, mengungkapkan cuaca panas ini akan terjadi sampai akhir Oktober atau awal November 2025.

Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Jawa Barat, Warga Diminta Waspada Banjir dan Angin Kencang Selama Seminggu ke Depan

Himbauan tersebut diumumkan karena cuaca saat ini di Indonesia sedang mengalami panas yang ekstrem yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat. 

Hasil dari pengamatan BMKG pun menunjukkan, indeks sinar ultraviolet di beberapa wilayah Indonesia berada di level yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, terutama jika paparan sinar Matahari berlangsung dalam waktu yang lama.

Beberapa hari terakhir BMKG mencatat suhu maksimum pada siang hari bisa mencapai hingga 38 derajat Celsius. Kondisi ini akan memicu terjadinya kelelahan akibat panas yang ekstrem. 

BMKG menganjurkan pada masyarakat untuk memperbanyak minum air putih di tengah cuaca panas yang melanda. Dan ketika terpaksa harus bekerja atau beraktivitas diluar dianjurkan memakai pelindung diri, seperti topi, payung, atau lainnya. 

Baca juga: BMKG Bandung Prediksi Cuaca Ekstrem di Jawa Barat dalam Sepekan Kedepan

Wilayah yang Berpotensi Alami Cuaca Panas Ekstrem

- Karanganyar, Jawa Tengah: 38,2 derajat Celsius 

- Majalengka, Jawa Barat: 37,6 derajat Celsius 

- Boven Digoel, Papua: 37,3 derajat Celsius 

- Surabaya, Jawa Timur: 37 derajat Celsius 

- Banten: 35,2 derajat Celsius 

- Kemayoran: 34,2 derajat Celsius 

- Halim: 34-34,9 derajat Celsius 

- Curug: 33,5-34,6 derajat Celsius 

- Tanjung Priok: 32,8-34,4 derajat Celsius 

- Jawa Barat dan sekitar Jabodetabek: 33,6-34 derajat Celsius.

Penyebab cuaca panas ini karena tutupan awan yang minim. Membuat matahari langsung mencapai permukaan bumi tanpa adanya hambatan. Gerak semu matahari pun turut mempengaruhi cuaca panas di wilayah Indonesia.